Makassar: Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket menantang Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah untuk menyebut pansus didalangi seseorang. Nurdin sebelumnya menyebut Pansus Angket awalnya membahas dualisme kepemimpinan di Pemprov Sulsel, namun pembahasan berkembang dan menyebut-nyebut soal proyek.
"Sebut itu siapa aktor, sebut itu siapa itu," kata Ketua Pansus Hak Angket, Kadir Halid, saat dikonfirmasi, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 28 Agustus 2019.
Kadir menjelaskan bahwa sebagai kepala daerah Nurdin tidak boleh menyebar fitnah yang bisa membuat masyarakat melahirkan persepsi lain terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan.
"Tidak boleh dia membuat fitnah di tengah masyarakat," jelasnya.
Kadir yang juga Ketua Fraksi Golkar itu menginginkan Nurdin untuk tidak menghindar dari pernyataan yang telah dibuatnya. Jangan lempar wacana kemudian lari dan tidak bertanggung jawab.
"Jangan melempar batu dan sembunyi tangan. Tidak boleh. Itu harus jelas, masa ada gubernur ngomong seperti itu, perjelas itu. Siapa aktornya kalau ada, sebut," tegas Kadir.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin menilai bahwa Pansus Hak Angket DPRD Sulsel didalangi dan didesain oleh seseorang.
Bahkan, Mantan Bupati Bantaeng dua Periode tersebut membeberkan bahwa dirinya sudah tahu siapa otak yang menunggangi hak angket hingga berubah menyasarnya.
Makassar: Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket menantang Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah untuk menyebut pansus didalangi seseorang. Nurdin sebelumnya menyebut Pansus Angket awalnya membahas dualisme kepemimpinan di Pemprov Sulsel, namun pembahasan berkembang dan menyebut-nyebut soal proyek.
"Sebut itu siapa aktor, sebut itu siapa itu," kata Ketua Pansus Hak Angket, Kadir Halid, saat dikonfirmasi, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 28 Agustus 2019.
Kadir menjelaskan bahwa sebagai kepala daerah Nurdin tidak boleh menyebar fitnah yang bisa membuat masyarakat melahirkan persepsi lain terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan.
"Tidak boleh dia membuat fitnah di tengah masyarakat," jelasnya.
Kadir yang juga Ketua Fraksi Golkar itu menginginkan Nurdin untuk tidak menghindar dari pernyataan yang telah dibuatnya. Jangan lempar wacana kemudian lari dan tidak bertanggung jawab.
"Jangan melempar batu dan sembunyi tangan. Tidak boleh. Itu harus jelas, masa ada gubernur ngomong seperti itu, perjelas itu. Siapa aktornya kalau ada, sebut," tegas Kadir.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin menilai bahwa Pansus Hak Angket DPRD Sulsel didalangi dan didesain oleh seseorang.
Bahkan, Mantan Bupati Bantaeng dua Periode tersebut membeberkan bahwa dirinya sudah tahu siapa otak yang menunggangi hak angket hingga berubah menyasarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)