Petani di Kabupaten Tangerang, memajukan masa panen padi saat kemarau ini untuk menghindari ancaman kekeringan dan berujung gagal panen. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir.
Petani di Kabupaten Tangerang, memajukan masa panen padi saat kemarau ini untuk menghindari ancaman kekeringan dan berujung gagal panen. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir.

Petani Kabupaten Tangerang Percepat Masa Panen

Hendrik Simorangkir • 19 Juli 2019 17:22
Tangerang: Petani di Kabupaten Tangerang, Banten memajukan masa panen padi saat kemarau untuk menghindari kekeringan yang bisa berujung gagal panen. Tapi percepatan panen tersebut berdampak pada kualitas gabah kering.
 
Salah satu petani di Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Abdullah mengatakan percepatan panen menjadi solusi di musim kemarau setiap tahunnya.
 
"Pertengahan tahun ini petani (Desa Ciakar) sudah dua kali panen padi, tetapi untuk panen yang kedua kami mempercepatnya karena sudah tidak ada cai (air) lagi di irigasi dan hujan juga sudah seminggu tidak turun," kata Abdullah di lokasi, Jumat, 19 Juli 2019.

Abdullah menjelaskan sumber daya air yang dimiliki area persawahan seluas 1 hektar, hanya memiliki satu aliran irigasi untuk puluhan bidang pertanian. 
 
Dari 1 hektar area persawahan tersebut merupakan tanaman padi, dan dengan percepatan panen ini belasan petani kemungkinan besar hanya akan mendapatkan 1.5 ton gabah kering.
 
"Seharusnya tiga bulan baru panen, tetapi ini dua bulan lebih seminggu kami sudah panen. Kami sebenarnya bisa mendapatkan air dengan memanfaatkan peralatan pompa air, namun biaya bensin sebagai bahan utama pompa itu yang cukup mahal," jelas Abdullah.
 
Senada diungkapan Unawati, petani lainnya dari desa yang sama Desa Ciakar. Menurutnya pilihan mempercepat masa panen dinilainya sangat tepat karena bila tidak dapat menyebabkan gagal panen yang berdampak terhadap kerugian para petani.
 
"Dampak mempercepat ya kualitas gabahnya sama berasnya kurang bagus. Karena yang seharusnya tiga bulan di panen, ini kan hanya dua bulan lebih saja," kata Unawati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan