Cirebon: Ribuan rumah di lima desa Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir. Banjir mulai merendam sejak kemarin malam hingga siang ini.
Lima desa yang terendam banjir yaitu Desa Mekarsari, Gunungsari, Ambit, Karangsari dan Ciuyah. Banjir ini merupakan imbas dari melubernya Sungai Ciberes.
Warga Desa Mekarsari, Junaedi Ismanto, mengatakan banjir mulai masuk rumah warga sekitar pukul 19.30 WIB.
"Sekitar pukul 19.30 habis isya," kata Junaedi di Cirebon, Selasa, 2 Mei 2023.
Junaedi menjelaskan untuk bulan ini, desanya sudah terendam banjir sebanyak tiga kali. Untuk banjir kali ini, rumahnya terendam hingga 1 meter.
Dia berharap ada solusi dari pemerintah pusat untuk menangani banjir yang sering merendam wilayahnya itu. Junaedi juga mengharapkan solusi yang diberikan oleh pemerintah bisa maksimal.
"Karena solusinya bukan hanya dikeruk, tapi juga harus ada tanggul penahan banjir," ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan Uun. Ia mengaku capek dengan adanya banjir yang kerap merendam rumahnya.
Bahkan Uun sudah tidak bisa menghitung, berapa kali rumahnya terendam banjir. "Asalkan hujannya besar, pasti banjir," kata Uun.
Uun juga mengharapkan hal yang sama, yaitu menunggu solusi konkrit dari pemerintah, agar wilayahnya tidak terendam banjir lagi. "Pinginnya sih nggak banjir lagi, capek," ungkap Uun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cirebon: Ribuan rumah di lima desa Kecamatan Waled,
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir.
Banjir mulai merendam sejak kemarin malam hingga siang ini.
Lima desa yang terendam banjir yaitu Desa Mekarsari, Gunungsari, Ambit, Karangsari dan Ciuyah. Banjir ini merupakan imbas dari melubernya
Sungai Ciberes.
Warga Desa Mekarsari, Junaedi Ismanto, mengatakan banjir mulai masuk rumah warga sekitar pukul 19.30 WIB.
"Sekitar pukul 19.30 habis isya," kata Junaedi di Cirebon, Selasa, 2 Mei 2023.
Junaedi menjelaskan untuk bulan ini, desanya sudah terendam banjir sebanyak tiga kali. Untuk banjir kali ini, rumahnya terendam hingga 1 meter.
Dia berharap ada solusi dari pemerintah pusat untuk menangani banjir yang sering merendam wilayahnya itu. Junaedi juga mengharapkan solusi yang diberikan oleh pemerintah bisa maksimal.
"Karena solusinya bukan hanya dikeruk, tapi juga harus ada tanggul penahan banjir," ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan Uun. Ia mengaku capek dengan adanya banjir yang kerap merendam rumahnya.
Bahkan Uun sudah tidak bisa menghitung, berapa kali rumahnya terendam banjir. "Asalkan hujannya besar, pasti banjir," kata Uun.
Uun juga mengharapkan hal yang sama, yaitu menunggu solusi konkrit dari pemerintah, agar wilayahnya tidak terendam banjir lagi. "Pinginnya sih nggak banjir lagi, capek," ungkap Uun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)