Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat hampir 1 juta liter air terdistribusi ke wilayah kekurangan air akibat kemarau. Kekeringan ini diperkirakan masih terjadi hingga dua bulan ke depan.
"Sampai akhir Agustus kemarin sudah 905 ribu liter air bersih kami distribusikan ke warga yang memerlukan," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, saat dihubungi, Jumat, 1 September 2023.
Ia mengatakan bantuan air bersih itu telah disistribusikan kepada 1.913 KK. Ribuan KK tersebut terdapat 7.774 jiwa. "Mereka ini ada ada di 16 dusun, 12 desa, dan 7 kecamatan," jelasnya.
Adapun 7 kecamatan terdampak kekerinan di Kabupaten Bantul yakni Dlingo, Imogiri, Kasihan, Pleret, Pajangan, Piyungan, Pundong. Kecamatan Dlingo mendapat pasokan air paling banyak.
"Kecamatan Dlingo terbanyak dengan bantuan 635 ribu liter air bersih atau 127 tangki. Di sana digunakan 1.146 KK atay 4.502 jiwa," ungkapnya.
Ia mengungkapkan 905 ribu air yang sudah didistribusikan hasil koordinasi lintas lembaga. BPBD Bantul 47 tangki, PMI Bantul 77 tangki, dan Dinas Sosial Tagana 57 tangki.
Ia menambahkan distribusi air bersih hampir dikirim setiap hari. Ia berharap masyarakat Bantul yang kekurangan air bersih mengajukan atau melaporkan ke pemerintah setempat.
"Potensi kekeringan meluas mungkin di wilayah yang sudah kategori rawan. Sampai saat ini masih ada yang melaporkan maupun mengajukan bantuan (air bersih)," ujarnya.
Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), mencatat hampir 1 juta liter air terdistribusi ke wilayah kekurangan air akibat kemarau.
Kekeringan ini diperkirakan masih terjadi hingga dua bulan ke depan.
"Sampai akhir Agustus kemarin sudah 905 ribu liter air bersih kami distribusikan ke warga yang memerlukan," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, saat dihubungi, Jumat, 1 September 2023.
Ia mengatakan bantuan air bersih itu telah disistribusikan kepada 1.913 KK. Ribuan KK tersebut terdapat 7.774 jiwa. "Mereka ini ada ada di 16 dusun, 12 desa, dan 7 kecamatan," jelasnya.
Adapun 7 kecamatan terdampak kekerinan di Kabupaten Bantul yakni Dlingo, Imogiri, Kasihan, Pleret, Pajangan, Piyungan, Pundong. Kecamatan Dlingo mendapat pasokan air paling banyak.
"Kecamatan Dlingo terbanyak dengan bantuan 635 ribu liter air bersih atau 127 tangki. Di sana digunakan 1.146 KK atay 4.502 jiwa," ungkapnya.
Ia mengungkapkan 905 ribu air yang sudah didistribusikan hasil koordinasi lintas lembaga. BPBD Bantul 47 tangki, PMI Bantul 77 tangki, dan Dinas Sosial Tagana 57 tangki.
Ia menambahkan distribusi air bersih hampir dikirim setiap hari. Ia berharap masyarakat Bantul yang kekurangan air bersih mengajukan atau melaporkan ke pemerintah setempat.
"Potensi kekeringan meluas mungkin di wilayah yang sudah kategori rawan. Sampai saat ini masih ada yang melaporkan maupun mengajukan bantuan (air bersih)," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)