Vaksinator dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka melakukan vaksinasi rabies pada anjing peliharaan warga di Kelurahan Waioti, Kabupaten Sikka, NTT, Minggu (14/5/2023). (ANTARA/HO-Dinas Pertanian Kabupaten Sikka)
Vaksinator dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka melakukan vaksinasi rabies pada anjing peliharaan warga di Kelurahan Waioti, Kabupaten Sikka, NTT, Minggu (14/5/2023). (ANTARA/HO-Dinas Pertanian Kabupaten Sikka)

2.542 Hewan Pembawa Rabies di Sikka Divaksinasi Antirabies

Antara • 25 Mei 2023 15:17
Maumere: Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, telah memberikan vaksinasi rabies darurat pada 2.542 ekor hewan penular rabies (HPR) dari total 3.008 ekor populasi HPR yang berada di sembilan titik dalam wilayah tersebut.
 
"Realisasi sampai 24 Mei 2023 sebanyak 2.542 ekor pada sembilan wilayah yang ada kasus positif pada HPR," kata Medik Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Dokter Ronaldo M Li Makin di Maumere, Kabupaten Sikka, Kamis, 25 Mei 2023.
 
Sebanyak 35 orang tenaga vaksinator dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka telah menyusuri sembilan desa/kelurahan untuk melakukan vaksinasi HPR.

Sembilan titik itu yakni Habi, Langir, Waioti, Lepolima, Hepang, Sikka, Reroroja, Nelle Lorang, dan Madawat.
 
Kini, cakupan vaksinasi HPR pada sembilan titik itu telah mencapai 85 persen atau menyasar 2.508 ekor anjing, 30 kucing, dan 4 ekor monyet.
 
Baca juga: Gubernur NTT Wajibkan Warga Vaksinasi Anjing Peliharaan Cegah Rabies

"Data keseluruhan HPR untuk Kabupaten Sikka belum terangkum lengkap karena harus didata oleh desa/kelurahan," katanya, menanggapi data HPR per Kabupaten Sikka yang belum ada.
 
Kabupaten Sikka telah dinyatakan mengalami kejadian luar biasa (KLB) rabies karena tingginya kasus gigitan dan kejadian positif rabies di wilayah itu.
 
Data kasus gigitan HPR dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka sejak Januari sampai April 2023 mencatat sebanyak 518 kasus gigitan hewan penular rabies, 10 spesimen positif rabies dari 17 spesimen otak anjing yang diperiksa, dan satu kejadian meninggal akibat rabies.
 
Atas kejadian itu, para petugas pun melakukan pendataan dan vaksinasi rabies dari rumah ke rumah.
 
Namun, Ronaldo mengatakan tantangan yang dihadapi petugas saat ini yakni banyaknya rumah kosong karena pemilik rumah pergi bekerja.
 
"Jadi ketika petugas ke rumah pemilik tidak ada, padahal jadwal sudah dibagikan," ungkapnya.
 
Dia pun berharap kerja sama dari masyarakat sehingga pemilik anjing bisa berada di rumah masing-masing sesuai jadwal yang telah dibagikan agar vaksinasi rabies bisa dilakukan.
 
"Informasi petugas turun ke wilayah sudah diberikan sebelum hari vaksinasi sehingga masyarakat bisa mempersiapkan hewannya," imbuhnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan