Ilustrasi--Anggota BPBD Makassar menyisir lokasi banjir menggunakan perahu karet di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/2/2023). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe.
Ilustrasi--Anggota BPBD Makassar menyisir lokasi banjir menggunakan perahu karet di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/2/2023). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe.

Sulsel Masih Berpotensi Dilanda Rob

Muhammad Syawaluddin • 18 Februari 2023 20:43
Makassar: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir rob di Sulawesi Selatan.
 
Dari monitoring BMKG WIlayah IV Makassar, perkembangan dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan.
 
Kepala BBMKG IV Makassar, Irwan Slamet, mengatakan telah memantau adanya bibit siklon 91 P di Teluk Carpentaria-Australia bagian utara dan daerah konvergensi di wilayah Sulawesi Selatan. Sistem ini menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin di wilayah Sulawesi Selatan.

"Terdapat kemungkinan potensi banjir rob di pesisir barat Sulawesi Selatan karena bertepatan dengan fase pasang maksimum bulanan," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 18 Februari 2023.
 
Ia juga mengatakan, prakiraan tersebut diprediksi terjadi pada 20-22 Februari 2023. Beberapa kabupaten dan kota yang berpotensi diterjang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dimungkinkan terjadi di tujuh wilayah Sulawesi Selatan.
 
Baca juga: Penajam Paser Utara Berpotensi Dilanda Pasang Air Laut Hingga 2,8 Meter

"Daerah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat Kota Pare-Pare, Makassar, Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Gowa, dan Takalar," ungkapnya.
 
Dengan adanya hal tersebut pihaknya mengharapkan, para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
 
"Dampak tersebut antara lain banjir rob, banjir/genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran," jelas dia.
 
Masyarakat juga diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan