Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea (kiri) dan Asisten Direktur BI Perwakilan Provinsi Banten, Muhammad Lukman (kanan) saat menggelar acara Literasi Keuangan di Karawaci, Kota Tangerang.
Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea (kiri) dan Asisten Direktur BI Perwakilan Provinsi Banten, Muhammad Lukman (kanan) saat menggelar acara Literasi Keuangan di Karawaci, Kota Tangerang.

Tak Punya HP Android, Pengguna QRIS di Banten Hanya 17%

Hendrik Simorangkir • 25 Agustus 2023 13:54
Tangerang: Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Banten, mencatat pengguna layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) baru mencapai 17 persen dari 12,2 juta penduduk di Tanah Jawara itu. Masyarakat di Tangerang Raya mendominasi penggunaan QRIS tersebut.
 
Asisten Direktur BI Perwakilan Provinsi Banten, Muhammad Lukman mengatakan, dari 17 persen itu tercatat ada 2 juta pengguna atau konsumen memakai layanan tersebut. Sementara, lanjutnya, 1,5 juta pengguna dari merchant atau pedagang yang menerapkannya. 
 
"Jumlah pelaku usaha yang menggunakan QRIS 1,5 juta ada kenaikan  jumlah pengguna dari konsumen ada 2 juta user. Kalau kita bandingkan masih sedikit baru 17 persen," ujarnya, saat menggelar acara Literasi Keuangan di Karawaci, Kota Tangerang, Jumat, 25 Agustus 2023.

Lukman menuturkan, pengguna QRIS terbanyak di wilayah Tangerang Raya, lantaran banyak pelaku UMKM yang memilih menggunakan uang digital dalam transaksi serta didukung dengan jaringan yang kuat.
 
"Dari 1,5 juta pengguna QRIS di Banten, sebanyak 1,1 juta pengguna adalah di wilayah Tangerang Raya," katanya. 
 
Lukman mengaku masih banyak kendala yang harus disiapkan, terutama pada daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdalam) di Provinsi Banten. Beberapa faktor yang belum merata karena banyak masyarakat belum menggunakan telepon selular berbasis android dengan kemampuan cepat dalam transaksi.
 
"Jaringan internet pun belum merata sehingga ada beberapa daerah yang kategori blank spot atau tidak tersentuh jaringan sehingga warga menggunakan transaksi masih dengan uang tunai," tuturnya. 
 
Lukman menjelaskan, pihaknya masih perlu melakukan edukasi tambahan kepada masyarakat dan para pelaku usaha, sehingga nantinya akan mendorong jumlah pengguna.
 
"Tentunya BI tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bekerja sama dengan kementerian lain, seperti Kominfo dan stakeholder terkait untuk mendorong penggunaan ekonomi berbasis digital pada masyarakat," jelasnya. 
 
Sementara, Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea mendorong berbagai pihak terkait agar turut masif berperan dalam pertumbuhan ekonomi rakyat berbasis digital. Termasuk dari insan pers dalam menyampaikan segala program pemerintah kepada masyarakat. 
 
"Dalam ekonomi kerakyatan, UMKM telah membuktikan Indonesia kuat. Pers sangat dominan perannya karena literasi, pengetahuan, serta apapun yang disampaikannya kepada masyarakat bagi pertumbuhan ekonomi," kata Marinus.
 
"Sekaligus memiliki edukasi kepada masyarakat dari pemberitaan-pemberitaan, teman-teman (pers) juga menjadi jembatan dari pemerintah kepada masyarakat," imbuhnya. 
 
Menurut Marinus, performa perekonomian Indonesia salah satu yang terbaik di dunia. Terbukti dari pemulihan konsumsi domestik, investasi, dan inflasi turun lebih cepat dari perkiraan yang sejalan dengan koordinasi erat antara kebijakan fiskal dan moneter.
 
"Pertumbuhan ini melaju tetap tinggi ditengah perlambatan ekonomi global," ucap dia.
 
Tercatat, kata Marinus, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2023 sebesar 5,17% (yoy), meningkat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy).
 
"Pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan digitalisasi, pertumbuhan ekonomi di UMKM membuktikan cukup kuat. Tapi digitalisasi bukan tidak cinta mata uang rupiah, melainkan tidak ada bedanya dalam penggunaan QRIS hanya lebih mudah kalau ada digitalisasi ini," ungkapnya.
 
Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea (kiri) dan Asisten Direktur BI Perwakilan Provinsi Banten, Muhammad Lukman (kanan) saat menggelar acara Literasi Keuangan di Karawaci, Kota Tangerang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan