Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Bayi 11 Bulan Penderita Ginjal Akut di Tasikmalaya Meninggal

Media Indonesia • 31 Oktober 2022 16:22
Tasikmalaya: Seorang bayi berusia 11 bulan penderita gagal ginjal akut di Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Sabtu, 29 Oktober 2022.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan ini kasus pertama kematian akibat gagal ginjal akut. Anak itu sempat dibawa ke Puskesmas karena mengalami demam tinggi dan susah kencing.
 
"Anak tersebut sempat dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan tindakan medis tapi langsung dirujuk ke RSUD dr Soekardjo, tetapi keluarga belum tersedia dibawa ke RSHS Bandung tapi akhirnya keluarga menginzinkan supaya bisa ke Bandung. Ketika akan dirujuk anak tersebut meninggal dalam perawatan," katanya, Senin, 31 Oktober 2022.

Ia belum memastikan penyakit gagal ginjal akut disebabkan dari obat. Karena, pemberian obat yang diberikan aman selama perawatan di RSUD dr Soekardjo juga langsung melakukan tindakan medis mengambil darah termasuk melakukan uji labolatorium.
 
Baca: RSUD Garut Siapkan Ruangan Khusus Penanganan Gagal Ginjal Akut

"Anak sempat mendapatkan perawatan sehari semalam dan petugas langsung melakukan pemeriksaan labolatorim melalui alat D-Drimer termasuknya mengambil darah terhadap anak. Dalam pemeriksaan yang dilakukan tersebut, anak mengalami gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) tetapi ada penyebab lainnya yang dialaminya yakni komplikasi gagal ginjal akut dengan stunting," ujarnya.
 
Menurutnya, anak tersebut gejala awalnya mengalami panas tinggi dan dua harinya tidak bisa buang air kecil. Selama sehari semalam dirawat, seharusnya anak itu dirujuk ke RSHS Bandung tapi keluarga belum siap hingga dari keluarga akhirnya mengizinkan tapi nyawanya tidak tertolong.
 
"Dalam menangani kasus gagal ginjal akut di Kota Tasikmalaya memang selama ini RSUD dr Soekarjo untuk penanganan kelengkapan peralatan yang disiapkan belum tersedia, tapi Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan rumah sakit swasta lainnya terutama dalam peralatan labolatorium (D-Drimer)," ujarnya.
 
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf meminta Dinas Kesehatan supaya segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutamanya dalam penggunaan obat yang diperbolehkan dan dilarang dijual.
 
"Kami sudah mendapatkan penjelasan terkait anak itu mengalami komplikasi sejak lahir dan memang ada penyakit penyerta tapi memang mengalami gejala ginjal akut dan stunting. Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan