Mukomuko: Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mencatat jumlah masyarakat yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini bertambah menjadi 25 orang.
"Selama bulan Agustus 2022 bertambah sebanyak enam orang sehingga jumlah warga yang terjangkit DBD menjadi sebanyak 25 orang," kata Pengelola Program DBD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bara Lendra, di Mukomuko, Minggu, 4 September 2022.
Dia mengatakan hal itu terkait perkembangan kasus DBD bulan Juli 2022 bertambah menjadi 19 orang, kemudian bukan Agustus 2022 bertambah menjadi 25 orang. Dari sebanyak enam kasus DBD selama bulan Agustus 2022, semuanya telah dilakukan penyelidikan epidemologi (PE), dan larvasida.
Namun dari sebanyak enam kasus DBD ini belum satu pun dilakukan fogging atau pengasapan karena ketiadaan anggaran untuk kegiatan tersebut.
"Rencananya ada satu lokasi yang dilakukan fogging di wilayah Kecamatan Ipuh, namun sampai sekarang belum terealisasi," jelas Bara.
Menurutnya dari sebanyak 25 orang yang positif terjangkit DBD sejak bulan Januari hingga Agustus 2022, penderita yang paling banyak itu pada bulan Mei dan Agustus masing-masing sebanyak enam orang, bulan Juli empat orang, Juni tiga orang, dan April tiga orang.
Sedangkan jumlah warga yang positif terjangkit penyakit DBD bulan Januari hingga Maret 2022 masing-masing sebanyak satu kasus.
Namun dari sebanyak 25 kasus DBD tersebut, katanya, hanya delapan lokasi yang dilakukan pengasapan karena ketiadaan anggaran untuk melakukan kegiatan tersebut.
"Kita melakukan fogging di delapan lokasi tersebut atas kerja sama pihak puskesmas dengan pemerintah desa," ujarnya.
Mukomuko: Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko,
Bengkulu, mencatat jumlah masyarakat yang terjangkit demam berdarah dengue (
DBD) di daerah ini bertambah menjadi 25 orang.
"Selama bulan Agustus 2022 bertambah sebanyak enam orang sehingga jumlah warga yang terjangkit DBD menjadi sebanyak 25 orang," kata Pengelola Program DBD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bara Lendra, di Mukomuko, Minggu, 4 September 2022.
Dia mengatakan hal itu terkait perkembangan kasus
DBD bulan Juli 2022 bertambah menjadi 19 orang, kemudian bukan Agustus 2022 bertambah menjadi 25 orang. Dari sebanyak enam kasus DBD selama bulan Agustus 2022, semuanya telah dilakukan penyelidikan epidemologi (PE), dan larvasida.
Namun dari sebanyak enam kasus DBD ini belum satu pun dilakukan fogging atau pengasapan karena ketiadaan anggaran untuk kegiatan tersebut.
"Rencananya ada satu lokasi yang dilakukan fogging di wilayah Kecamatan Ipuh, namun sampai sekarang belum terealisasi," jelas Bara.
Menurutnya dari sebanyak 25 orang yang positif terjangkit DBD sejak bulan Januari hingga Agustus 2022, penderita yang paling banyak itu pada bulan Mei dan Agustus masing-masing sebanyak enam orang, bulan Juli empat orang, Juni tiga orang, dan April tiga orang.
Sedangkan jumlah warga yang positif terjangkit penyakit DBD bulan Januari hingga Maret 2022 masing-masing sebanyak satu kasus.
Namun dari sebanyak 25 kasus DBD tersebut, katanya, hanya delapan lokasi yang dilakukan pengasapan karena ketiadaan anggaran untuk melakukan kegiatan tersebut.
"Kita melakukan fogging di delapan lokasi tersebut atas kerja sama pihak puskesmas dengan pemerintah desa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)