Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberi keterangan kepada para jurnalis terkait pemeriksaan insiden di Stadion Kanjuruhan pada sela-sela kegiatannya di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Bali, Kamis dini hari (13/10/2022). ANTARA/Genta Tenri Ma
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberi keterangan kepada para jurnalis terkait pemeriksaan insiden di Stadion Kanjuruhan pada sela-sela kegiatannya di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Bali, Kamis dini hari (13/10/2022). ANTARA/Genta Tenri Ma

Kapolri: Penggunaan Gas Air Mata Kedaluwarsa Saat Tragedi Kanjuruhan Diselidiki

Antara • 13 Oktober 2022 17:35
Badung: Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan penyidik masih terus mendalami gas air mata kedaluwarsa yang diduga digunakan polisi saat terjadi insiden di Stadion Kanjuruhan.
 
“Tim penyidik terus bekerja, tentunya beberapa isu terkait dengan gas air mata sedang kami dalami. Ada isu bahwa (gas air mata) kedaluwarsa. Semuanya kami dalami sehingga ini menjadi bagian yang kami jelaskan dengan melibatkan ahli kimia, ahli toksologi, ahli yang membidangi kedokteran, pernapasan, dan mata menjadi satu rangkaian jawaban,” kata Sigit saat ditemui di sela-sela kegiatan di Kuta, Badung, Bali, Kamis, 13 Oktober 2022.
 
Ia meyakinkan publik polisi akan transparan mengingat hasil pemeriksaan itu bakal disampaikan kepada publik.

“Ini memang menjadi hal-hal yang harus kami temukan dan sampaikan kepada publik dalam rangka pemenuhan pasal sangkaan,” katanya.
 
Baca: Tuntas Periksa 6 Tersangka, Olah TKP Stadion Kanjuruhan Digelar Lagi

Sejauh ini penggunaan gas air mata kedaluwarsa di Stadion Kanjuruhan masih menjadi sorotan berbagai pihak. Publik sempat bereaksi setelah Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menilai gas air mata tidak menyebabkan efek yang fatal seperti kematian.
 
“Kalau misalnya terjadi iritasi pada pernapasan, sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah menyebutkan bahwa ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia,” kata Dedi.
 
Walaupun demikian, Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Mahfud MD mengatakan pihaknya memeriksa kandungan gas air mata kedaluwarsa ke laboratorium demi mengetahui efeknya terhadap tubuh manusia dan kesehatan.
 
Beberapa lembaga lain, seperti Komnas HAM dan LPSK pada minggu ini menyampaikan bahwa penggunaan gas air mata oleh polisi menjadi salah satu pemicu banyaknya warga yang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan