Hasil sementara, tim Gegana menyebut ledakan yang menghancurkan rumah warga tersebut berkategori low explosive.
"Skala ledakan jika dihitung 1-10, yakni skala 4. Artinya low explosive, berdasarkan barang-barang temuan," kata Wakil Komandan Detasemen Gegana Brimob Polda DIY, AKP Suripto, di lokasi kejadian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Surip mengatakan tim Gegana menemukan tiga jenis barang yang dipakai racikan bahan peledak, yakni klorat, arang, dan sulfur atau belerang. Tiga jenis barang itu disita dalam ukuran beberapa miligram. Barang-barang itu dibeli terpisah secara daring.
Ia menilai benda-benda tersebut bila diracik akan menjadi bahan peledak berbahaya. Bila dalam jumlah besar akan menyebabkan ledakan besar.
"Benda ini bila tercampur dan terkena proses kimiawi akan sangat berbahaya," ujarnya.
Baca juga: Rumah Warga Sleman Hancur Akibat Ledakan Petasan
Ia menjelaskan ledakan yang terjadi Dusun Plosokuning V terjadi akibat dampak dari situasi lingkungan. Ia menduga ledakan terjadi akibat panas yang timbul dari matahari dan atap bangunan dari asbes. Panas yang ada di dalam ruangan itu diduga memicu ledakan.
"Untuk radius ledakan bisa terjadi tergantung volume bahannya," ucapnya.
Suripto mengatakan tempat tersebut dipakai untuk meramu dan meraci bahan kimiawi itu. Selain itu, juga digunakan untuk membuat petasan beebagai ukuran.
"Barang bukti yang didapat hanya sedikit, sedikit sampel yang masih utuh," kata Suripto.
Ia menambahkan hasil keterangan saksi menyebut bahan peledak di lokasi yang menghancurkan rumah sekitar 2 kilogram. Bahan yang kemudian dibuat petasan akan diledakkan saat momen lebaran mendatang.