Jateng: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah mewaspadai potensi terjadinya angin kencang. Potensi ini berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
"Bahkan di wilayah kota Cilacap, angin kencang sudah terjadi sejak pagi hari. Tadi sempat terpantau mencapai 20 knot," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu, 2 Maret 2022.
Menurut dia, peningkatan kecepatan angin tersebut dampak dari munculnya bibit siklon 908 di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bibit siklon 95S di Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Ia mengatakan BMKG akan terus mengamati perkembangan dua bibit siklon tersebut.
"Bibit-bibit seperti ini yang biasanya mengakibatkan angin lebih kencang dari pada setelah jadi siklon, karena setelah jadi biasanya sudah menjauh dari wilayah Indonesia. Kami akan terus mengamati perkembangan dua bibit siklon tersebut," ujar dia.
Teguh mengatakan bibit siklon juga berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di laut selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Terkait prakiraan cuaca pada Maret 2022, wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng, akan ada akumulasi curah hujan.
"Wilayah di sekitar pegunungan tengah masih masuk kategori tinggi hingga sangat tinggi. Kalau Cilacap dan Banyumas sudah masuk menengah hingga tinggi terutama di wilayah Cilacap bagian barat. Demikian pula dengan Banjarnegara, Kebumen dan Purworejo juga masih tinggi," ujar dia.
Baca: Warga Sekitar Sungai Batang Nango Kajai Sumbar Diminta Waspada Banjir Bandang
Jateng: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah mewaspadai potensi terjadinya
angin kencang. Potensi ini berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
"Bahkan di wilayah kota Cilacap, angin kencang sudah terjadi sejak pagi hari. Tadi sempat terpantau mencapai 20 knot," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu, 2 Maret 2022.
Menurut dia, peningkatan kecepatan angin tersebut dampak dari munculnya bibit siklon 908 di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bibit siklon 95S di Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Ia mengatakan BMKG akan terus mengamati perkembangan dua bibit siklon tersebut.
"Bibit-bibit seperti ini yang biasanya mengakibatkan angin lebih kencang dari pada setelah jadi siklon, karena setelah jadi biasanya sudah menjauh dari wilayah Indonesia. Kami akan terus mengamati perkembangan dua bibit siklon tersebut," ujar dia.
Teguh mengatakan bibit siklon juga berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di laut selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Terkait prakiraan cuaca pada Maret 2022, wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng, akan ada akumulasi curah hujan.
"Wilayah di sekitar pegunungan tengah masih masuk kategori tinggi hingga sangat tinggi. Kalau Cilacap dan Banyumas sudah masuk menengah hingga tinggi terutama di wilayah Cilacap bagian barat. Demikian pula dengan Banjarnegara, Kebumen dan Purworejo juga masih tinggi," ujar dia.
Baca:
Warga Sekitar Sungai Batang Nango Kajai Sumbar Diminta Waspada Banjir Bandang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
