Pengendara bermotor melintas di depan tumpukan drum berisi limbah beracun (B3) jenis Oli bekas di permukiman warga di Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT, Kamis, 9 Juni 2022. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Pengendara bermotor melintas di depan tumpukan drum berisi limbah beracun (B3) jenis Oli bekas di permukiman warga di Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT, Kamis, 9 Juni 2022. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Puluhan Ton Limbah Beracun Ditemukan di Permukiman Warga Kota Kupang

Antara • 09 Juni 2022 13:26
Kupang: Sebanyak 26 ton limbah beracun atau B3 jenis oli bekas ditemukan menumpuk di pemukiman warga di Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
 
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang, Gabriel Mea Wio, mengatakan sejumlah limbah tersebut sudah ditemukan pada bulan lalu namun sampai saat ini pemiliknya belum bertanggung jawab.
 
"Ada kurang lebih 130 drum dengan masing-masing drum berisi 200 liter oli bekas," kata Gabriel saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Juni 2022.

Baca: Sampah Nonorganik di Tangsel Didominasi Kertas dan Plastik
 
Limbah B3 dari Oli bekas itu merupakan hasil pengolahan oleh pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sengaja diturunkan di permukiman warga tersebut dengan alasan akan segera diangkut.
 
Ia mengatakan dinas lingkungan hidup sendiri tidak memberikan izin tempat penampungan sementara di dekat perumahan warga tersebut karena dapat mengganggu kebersihan lingkungan sekitar dan juga kesehatan masyarakat.
 
DLHK juga memperoleh informasi bahwa puluhan ton limbah beracun itu diketahui milik dari PT.Sabena Eraka Lauda beralamat di Grand Galaxy Jalan Boulevard Raya Blok Ran 8 No 20, Kota Bekasi.
 
Beberapa warga yang rumahnya berdekatan dengan limbah beracun tersebut mengaku khawatir dan resah dengan adanya limbah tersebut, sehingga berharap pemerintah Kota Kupang segera mengambil langkah cepat.
 
"Sebenarnya drum-drum ini sudah diturunkan sejak dua bulan yang lalu di lahan kosong tersebut, tetapi saat ini belum dipindahkan," kata Amelia, salah seorang warga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan