Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Proses Evakuasi Mayat dalam Toren di Tangsel Makan Waktu Selama 3,5 Jam

Putri Purnama Sari • 28 Mei 2024 17:26
Jakarta: Mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk di sebuah toren air milik salah satu warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Senin, 27 Mei 2024 malam.
 
Penemuan ini bermula ketika seorang warga bernama Sutrisno merasa curiga dengan kondisi air di rumahnya. Air tersebut tampak keruh dan tercium bau tidak sedap. Ia lalu mengecek toren air di belakang rumahnya.
 
Saat mengecek toren tersebut, Sutrisno dan mertuanya mendapati ada sesosok mayat pria dalam keadaan bengkak dan sudah membusuk. Penemuan itu langsung dilaporkan kepada ketua RW dan RT setempat.

Identitasnya terungkap lewat tato di bagian leher korban. Jasad itu merupakan DK, 27, warga Gang Samid Sian, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
 
RT dan RW setempat kemudian melaporkan hal ini ke pihak kepolisian untuk membantu mengevakuasi mayat tersebut. Kapolsek Pondok Aren Komisaris Polisi Bambang Askar Sodiq mengatakan, saat melakukan evakuasi, pihaknya harus memotong bagian toren untuk bisa mengeluarkan jasad yang sudah membengkak. 
 
"Karena toren airnya penuh dikosongkan dulu, mengingat mayat sudah membengkak maka, untuk mengeluarkan mayat, harus memotong besi toren air dulu agar toren bisa diturunkan," kata Bambang, Selasa, 28 Mei 2024.
 
Baca juga: Air Kamar Mandi Bau Busuk, Warga di Tangsel Temukan Jasad Pria dalam Toren

Bambang menjelaskan, pemotongan bagian atas toren ini dilakukan untuk memudahkan proses pengeluaran jasad yang sudah membengkak.
 
"Setelah diturunkan baru proses mengeluarkan mayat dalam toren yang sudah membengkak, petugas harus menggergaji toren tersebut agar mayat bisa dikeluarkan," lanjutnya. 
 
Sementara itu, pemilik rumah Trisno menjelaskan, proses mengeluarkan jasad korban memakan waktu kurang lebih 3,5 jam. 
 
Baca juga: Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang Diduga Korban Pembunuhan 

"Kurang lebih 3,5 jam, karena sudah membengkak, jadi kalau lewat jalur torennya agak susah, makanya semalem toren sama besi penyangganya dipotong," katanya. 
 
Saat ini, jasad DK masih berada di Rumah Sakit Kramat Jati Polri untuk proses autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan