Tangerang: Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah dua Banten menyebut wilayah Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan) memasuki musim kemarau. Hal tersebut diketahui dari suhu di wilayah di Tangerang Raya saat ini tiap harinya telah mencapai 35 derajat celsius.
"Awal musim kemarau diperkirakan tidak akan masuk secara bersamaan. Beberapa wilayah bahkan sudah masuki musim kemarau terlebih dahulu, seperti wilayah Tangerang Raya, serta bagian tengah Banten seperti Kota dan Kabupaten Serang, Cilegon," kata Ketua Tim Kerja Meteorologi Klimatologi BBMKG Wilayah Dua, Ana Oktavia Setiowati, Jumat, 14 Juni 2024.
Dia menjelaskan untuk bagian selatan Banten yang terdiri dari Lebak dan Pandeglang baru memasuki musim kemarau di pertengahan Juni. Perbedaan saat memasuki musim kemarau di wilayah Banten dipengaruhi oleh fenomena iklim, seperti El Nino yang terjadi di Samudera Pasifik.
"Serta fenomena dipole mode hasil interaksi lautan dan atmosfer di Samudera Hindia," jelas Ana.
Menurut Ana puncak musim kemarau tahun ini di Banten kemungkinan terjadi pada Agustus hingga September 2024, dengan suhu rata-rata mencapai 39 derajat celcius. Meski musim kemarau tidak mencapai tahap ekstrem, pihaknya merekomendasi masyarakat untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
"Untuk itu, masyarakat antisipasi sejumlah dampak yang timbul akibat kemarau panjang, seperti kekeringan dan munculnya sejumlah jenis penyakit," ujarnya.
Tangerang: Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah dua Banten menyebut wilayah Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan) memasuki
musim kemarau. Hal tersebut diketahui dari suhu di wilayah di Tangerang Raya saat ini tiap harinya telah mencapai 35 derajat celsius.
"Awal musim kemarau diperkirakan tidak akan masuk secara bersamaan. Beberapa wilayah bahkan sudah masuki musim kemarau terlebih dahulu, seperti wilayah Tangerang Raya, serta bagian tengah Banten seperti Kota dan Kabupaten Serang, Cilegon," kata Ketua Tim Kerja Meteorologi Klimatologi BBMKG Wilayah Dua, Ana Oktavia Setiowati, Jumat, 14 Juni 2024.
Dia menjelaskan untuk bagian selatan Banten yang terdiri dari Lebak dan Pandeglang baru memasuki musim kemarau di pertengahan Juni. Perbedaan saat memasuki musim kemarau di wilayah Banten dipengaruhi oleh fenomena iklim, seperti El Nino yang terjadi di Samudera Pasifik.
"Serta fenomena dipole mode hasil interaksi lautan dan atmosfer di Samudera Hindia," jelas Ana.
Menurut Ana puncak musim kemarau tahun ini di Banten kemungkinan terjadi pada Agustus hingga September 2024, dengan suhu rata-rata mencapai 39 derajat celcius. Meski musim kemarau tidak mencapai tahap ekstrem, pihaknya merekomendasi masyarakat untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
"Untuk itu, masyarakat antisipasi sejumlah dampak yang timbul akibat kemarau panjang, seperti kekeringan dan munculnya sejumlah jenis penyakit," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)