Jakarta: Perundungan di lingkungan sekolah kembali terjadi di salah satu sekolah swasta di Bandar Lampung. Korban berinisial MA di bully oleh teman-teman sekelasnya.
Korban diketahui terus-menerus dipaksa dan diancam teman-temannya untuk memperagakan perbuatan asusila lalu direkam. Kakak kandung korban, Citra Pradipta, 24, mengatakan, selain diancam memperagakan, korban juga dipaksa untuk menonton video porno.
“Adik saya disuruh memperagakan tindakan asusila kemudian divideokan, disaksikan satu kelas,” kata Citra.
Selain mendapat perundungan, uang jajan korban juga setiap hari diambil oleh pelaku. Karena takut, korban kemudian menuruti pelaku dengan memberikan semua uang jajannya. Citra juga mengatakan adiknya tersebut pernah melaporkan ke dewan guru. Namun pihak sekolah tidak memberikan pembelaan kepada adiknya.
“Keluarga juga sudah datang ke sekolah, tapi sekolah meminta persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan," lanjutnya.
Akibat perundungan yang diterimanya, korban sampai mengalami depresi. Keluarga mengetahui kalau korban mendapat perundungan saat adiknya berteriak-teriak dan menangis pada Kamis, 30 November 2023. Saat teriak dan menangis tersebut, adiknya juga menyebutkan sejumlah nama yang diduga pelaku perundungan tersebut.
Baca juga: Siswa MAN 1 Medan Dianiaya Alumni, Tangan Disundut hingga Dipaksa Makan Sandal Berlumpur
Karena melihat kondisi korban depresi, pihak keluarga langsung dibawa ke RSJ Kurungan Nyawa. Pihak rumah sakit menyatakan korban tidak menderita sakit dan menduga korban mengalami perundungan.
"Adik saya sekarang masih trauma belum mau sekolah, sementara tinggal di rumah neneknya dulu," tambahnya.
Pihak keluarga juga sudah melaporkan kejadian itu ke Polresta Bandar Lampung. Dalam laporannya, keluarga melaporkan lima siswa yang diduga menjadi pelaku perundungan.
"Kami berharap para pelaku ini bisa mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra menyampaikan, pihaknya telah menerima laporan itu pada 3 Desember 2023. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Laporan sudah kami terima kemarin, saat ini kami masih melakukan penyelidikan," kata Dennis.
Jakarta:
Perundungan di lingkungan sekolah kembali terjadi di salah satu sekolah swasta di
Bandar Lampung.
Korban berinisial MA di
bully oleh teman-teman sekelasnya.
Korban diketahui terus-menerus dipaksa dan diancam teman-temannya untuk memperagakan perbuatan asusila lalu direkam. Kakak kandung korban, Citra Pradipta, 24, mengatakan, selain diancam memperagakan, korban juga dipaksa untuk menonton video porno.
“Adik saya disuruh memperagakan tindakan asusila kemudian divideokan, disaksikan satu kelas,” kata Citra.
Selain mendapat perundungan, uang jajan korban juga setiap hari diambil oleh pelaku. Karena takut, korban kemudian menuruti pelaku dengan memberikan semua uang jajannya. Citra juga mengatakan adiknya tersebut pernah melaporkan ke dewan guru. Namun pihak sekolah tidak memberikan pembelaan kepada adiknya.
“Keluarga juga sudah datang ke sekolah, tapi sekolah meminta persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan," lanjutnya.
Akibat perundungan yang diterimanya, korban sampai mengalami depresi. Keluarga mengetahui kalau korban mendapat perundungan saat adiknya berteriak-teriak dan menangis pada Kamis, 30 November 2023. Saat teriak dan menangis tersebut, adiknya juga menyebutkan sejumlah nama yang diduga pelaku perundungan tersebut.
Karena melihat kondisi korban
depresi, pihak keluarga langsung dibawa ke RSJ Kurungan Nyawa. Pihak rumah sakit menyatakan korban tidak menderita sakit dan menduga korban mengalami perundungan.
"Adik saya sekarang masih trauma belum mau sekolah, sementara tinggal di rumah neneknya dulu," tambahnya.
Pihak keluarga juga sudah melaporkan kejadian itu ke Polresta Bandar Lampung. Dalam laporannya, keluarga melaporkan lima siswa yang diduga menjadi pelaku perundungan.
"Kami berharap para pelaku ini bisa mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra menyampaikan, pihaknya telah menerima laporan itu pada 3 Desember 2023. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Laporan sudah kami terima kemarin, saat ini kami masih melakukan penyelidikan," kata Dennis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)