Yogyakarta: Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan sempat melakukan siaran langsung via media sosial TikTok. Live Anies tersebut ditonton lebih dari 300 ribu akun.
Merespons itu, Anies mengatakan melakukannya secara spontan tanpa pendampingan atau bahkan arahan tim.
"Mulai (live) biasa aja. Sendirian. Enggak ada yang menemani sama sekali. Malah saya sempat kebingungan. Enggak ada sesuatu yang dipersiapkan khusus," kata Anies di Kota Yogyakarta pada Minggu, 31 Desember 2023
Anies mengaku saat itu sebatas ngobrol dengan para pengikut atau akun yang sedang melihat. Ia menilai acara dialog itu bisa mendekatkan para generasi milenial dan Gen Z dalam tahap kampanye.
"Pokoknya saya akan memilih berdialog di dalam kampanye. Berdialog apa saja. Bertanya apa saja. Dari isu yang banyak dibicarakan, paling sensitif. Saya rasa akan teruskan itu," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ingin membuat rakyat Indonesia merasakan Pemilu berkualitas. Ia berpandangan pemilu berkualitas diisi dengan gagasan, bukan Pilpres sekadar tentang gambar-gambar semata.
Ia mengatakan calon pemimpin harus mendengar aspirasi masyarakat yang akan dipimpin. Pasalnya, nantinya pemimpin tersebut yang akan membuat kebijakan untuk masyarakat luas.
"Pada ujungnya ketika kewenangan diberikan, seorang presiden akan diberikan tanda tangan yang bisa membuat keputusan bermacam-macam. Dan keputusan itu harus mendasarkan pada ideologi. Keputusan harus mengandalkan gagasan, pengalaman, prinsip keadilan," ujarnya.
Anies menegaskan pengetahuan akan kebutuhan masyarakat bisa didapat dari dialog. Dialog menjadi jalan kampanye sekaligus menghormati pemegang hak pilih.
"Kalau pasang baliho kan gak terlihat. Saya ingin menghormati rakyat dengan dialog. (Agenda) yang serius ada desak Anies, ada juga dialog dengan anak-anak muda," ungkapnya.
Yogyakarta: Calon presiden nomor urut 1,
Anies Rasyid Baswedan sempat melakukan siaran langsung via media sosial TikTok.
Live Anies tersebut ditonton lebih dari 300 ribu akun.
Merespons itu, Anies mengatakan melakukannya secara spontan tanpa pendampingan atau bahkan arahan tim.
"Mulai (live) biasa aja. Sendirian. Enggak ada yang menemani sama sekali. Malah saya sempat kebingungan. Enggak ada sesuatu yang dipersiapkan khusus," kata Anies di Kota Yogyakarta pada Minggu, 31 Desember 2023
Anies mengaku saat itu sebatas ngobrol dengan para pengikut atau akun yang sedang melihat. Ia menilai acara dialog itu bisa mendekatkan para generasi milenial dan Gen Z dalam tahap kampanye.
"Pokoknya saya akan memilih berdialog di dalam kampanye. Berdialog apa saja. Bertanya apa saja. Dari isu yang banyak dibicarakan, paling sensitif. Saya rasa akan teruskan itu," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ingin membuat rakyat Indonesia merasakan Pemilu berkualitas. Ia berpandangan pemilu berkualitas diisi dengan gagasan, bukan Pilpres sekadar tentang gambar-gambar semata.
Ia mengatakan calon pemimpin harus mendengar aspirasi masyarakat yang akan dipimpin. Pasalnya, nantinya pemimpin tersebut yang akan membuat kebijakan untuk masyarakat luas.
"Pada ujungnya ketika kewenangan diberikan, seorang presiden akan diberikan tanda tangan yang bisa membuat keputusan bermacam-macam. Dan keputusan itu harus mendasarkan pada ideologi. Keputusan harus mengandalkan gagasan, pengalaman, prinsip keadilan," ujarnya.
Anies menegaskan pengetahuan akan kebutuhan masyarakat bisa didapat dari dialog. Dialog menjadi jalan kampanye sekaligus menghormati
pemegang hak pilih.
"Kalau pasang baliho kan
gak terlihat. Saya ingin menghormati rakyat dengan dialog. (Agenda) yang serius ada desak Anies, ada juga dialog dengan anak-anak muda," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)