Palembang: Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) menginisiasi kabupaten/kota di Sumsel turut serta menjalankan program bedah rumah serentak. Rencananya, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan peluncuran gerakan pemberian bantuan sanitasi se-Sumsel.
"Jadi bupati maupun wali kota silakan menyampaikan dalam forum ini berapa tota rumah yang akan dibedah, selain bedah rumah, juga menyiapkan bantuan sanitasi berupa kloset atau perbaikan WC di kabupaten/kota masing-masing," ucap Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni, Rabu, 13 Februari 2024.
Fatoni mengatakan program bedah rumah akan didanai dari APBD, APBN atau bantuan stimulan perumahan swadaya dari Kementerian PUPR, Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/BUMD maupun swasta dan Baznas yang beroperasi di masing-masing wilayah. Sementara itu, bantuan sanitasi juga ditujukan untuk menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Sumsel.
Fatoni mengatakan terkait perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini meliputi atap, lantai dan dinding (aladin). Terlebih, sesuai arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, bagi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota memberikan bantuan sanitasi dalam bentuk pembangunan WC.
"Karena toilet adalah cerminan kita, kalau toiletnya bagus berarti rumah kita bagus, kalau toilet di kantor itu bersih berarti juga kita bersih di kantor," ungkapnya.
Data dari masing-masing kabupaten/kota di Sumsel, program bedah rumah berjumlah 6.089 unit, sedangkan untuk sanitasi berjumlah 6.506 unit. Namun, data tersebut masih bisa bertambah hingga pada saat pelaksanaan launching bedah rumah dan sanitasi WC.
Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Mohamad Wahyu Yulianto mencatat cukup banyak program bedah rumah yang dilakukan Pemprov Sumsel. Ia berharap program ini bisa mulai terlaksana bulan ini.
"Meskipun nanti agenda itu pada bulan Mei, program ini bisa segera sudah mulai bertahap dilaksanakan mulai bulan ini, karena agar program-program itu yang memang sudah diterima oleh masyarakat ya harapannya bisa juga tercatat oleh BPS," ujarnya.
BPS Sumsel merilis angka pertumbuhan ekonomi Sumsel 2023 di angka 5,08 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Palembang: Pemerintah Provinsi
Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) menginisiasi kabupaten/kota di Sumsel turut serta menjalankan program bedah rumah serentak. Rencananya, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan peluncuran gerakan pemberian bantuan sanitasi se-Sumsel.
"Jadi bupati maupun wali kota silakan menyampaikan dalam forum ini berapa tota rumah yang akan dibedah, selain bedah rumah, juga menyiapkan bantuan sanitasi berupa kloset atau perbaikan WC di kabupaten/kota masing-masing," ucap Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni, Rabu, 13 Februari 2024.
Fatoni mengatakan program bedah rumah akan didanai dari APBD, APBN atau bantuan stimulan perumahan swadaya dari Kementerian PUPR, Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/BUMD maupun swasta dan Baznas yang beroperasi di masing-masing wilayah. Sementara itu, bantuan sanitasi juga ditujukan untuk menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Sumsel.
Fatoni mengatakan terkait perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini meliputi atap, lantai dan dinding (aladin). Terlebih, sesuai arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, bagi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota memberikan bantuan sanitasi dalam bentuk pembangunan WC.
"Karena toilet adalah cerminan kita, kalau toiletnya bagus berarti rumah kita bagus, kalau toilet di kantor itu bersih berarti juga kita bersih di kantor," ungkapnya.
Data dari masing-masing kabupaten/kota di
Sumsel, program bedah rumah berjumlah 6.089 unit, sedangkan untuk sanitasi berjumlah 6.506 unit. Namun, data tersebut masih bisa bertambah hingga pada saat pelaksanaan launching bedah rumah dan sanitasi WC.
Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Mohamad Wahyu Yulianto mencatat cukup banyak program bedah rumah yang dilakukan Pemprov Sumsel. Ia berharap program ini bisa mulai terlaksana bulan ini.
"Meskipun nanti agenda itu pada bulan Mei, program ini bisa segera sudah mulai bertahap dilaksanakan mulai bulan ini, karena agar program-program itu yang memang sudah diterima oleh masyarakat ya harapannya bisa juga tercatat oleh BPS," ujarnya.
BPS Sumsel merilis angka pertumbuhan ekonomi Sumsel 2023 di angka 5,08 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)