medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan langsung mengecek lokasi jatuhnya Pesawat Trigana Air berjenis ATR 42-300. Jonan akan berangkat dengan menggunakan pesawat komersil.
"Pak menteri, siang ini berangkat pukul 13.00 WIB," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik, Hadi M Djuraid saat dihubungi, Senin (17/8/2015).
Hadi menuturkan, menteri Jonan berangkat menggunakan pesawat komersil dari Jakarta dengan tujuan Bandara Ngurah Rai, Bali. Dari sana, Jonan akan melanjutkan penerbangan dengan menumpang pesawat Fokker milik Kementerian Perhubungan. "Dan akan mendarat di Sentani, Jayapura, Papua," tukas dia.
Menteri Jonan mengaku belum mengetahui persis penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Saat ini, Tim SAR gabungan sedang menyusuri lokasi pesawat yang jatuh.
Penyusuran masih dilakukan lewat udara, karena jalur darat yang dikenal terjal dan sulit dijangkau. Penyusuran itu untuk mengetahui lokasi persis jatuhnya pesawat dan akan dilakukan evakuasi lewat darat.
medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan langsung mengecek lokasi jatuhnya Pesawat Trigana Air berjenis ATR 42-300. Jonan akan berangkat dengan menggunakan pesawat komersil.
"Pak menteri, siang ini berangkat pukul 13.00 WIB," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik, Hadi M Djuraid saat dihubungi, Senin (17/8/2015).
Hadi menuturkan, menteri Jonan berangkat menggunakan pesawat komersil dari Jakarta dengan tujuan Bandara Ngurah Rai, Bali. Dari sana, Jonan akan melanjutkan penerbangan dengan menumpang pesawat Fokker milik Kementerian Perhubungan. "Dan akan mendarat di Sentani, Jayapura, Papua," tukas dia.
Menteri Jonan mengaku belum mengetahui persis penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Saat ini, Tim SAR gabungan sedang menyusuri lokasi pesawat yang jatuh.
Penyusuran masih dilakukan lewat udara, karena jalur darat yang dikenal terjal dan sulit dijangkau. Penyusuran itu untuk mengetahui lokasi persis jatuhnya pesawat dan akan dilakukan evakuasi lewat darat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)