Rurik Jutting bersama sekumpulan perempuan Asia di Hong Kong - Dailymail
Rurik Jutting bersama sekumpulan perempuan Asia di Hong Kong - Dailymail

Pemkab Cilacap Lacak Keluarga WNI Korban Pembunuhan di Hong Kong

Liliek Dharmawan • 03 November 2014 16:46
medcom.id, Cilacap: Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) menelusuri keluarga Sumarti Ningsih, 25, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tewas dimutilasi di Hong Kong.
 
Petugas melakukan penelusuran karena Suwarti Ningsih disebut-sebut merupakan TKW asal Cilacap. Petugas juga mendapat informasi salah satu perusahaan penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) asal Cilacap memberangkatkan Sumarti.
 
"Perusahaan yang tersebut sudah kami hubungi, namun belum ada konfirmasi pasti," kata Kepala Bidang Pembinaan Penempatan Latihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Cilacap, Sutiknyo, Senin (3/11/2014).

Hingga kini, petugas masih kesulitan mendapatkan informasi keberadaan keluarga Suwarti Ningsih. "Informasinya masih sangat minim. Tetapi pencarian masih terus akan dilakukan," kata Sutiknyo.
 
Sebelumnya diberitakan, Sumarti Ningsih, aparat kepolisian Hong Kong menangkap bankir muda asal Inggris, Rurik Jutting, atas pembunuhan ganda. Kedua korban adalah Jesse Lorena Ruri asal Filipina dan Sumarti Ningsih.
 
Menurut Daily Mail, Senin (3/11/2014), petugas tiba di apartemen pelaku di lantai 31, dan menemukan Jesse. Korban yang terluka parah di bagian leher masih hidup ketika ditemukan, namun meninggal dunia tak lama setelahnya. Sementara jasad Sumarti sudah membusuk di dalam sebuah koper.
 
Tangan dan kaki Sumarti diikat tali dengan kepala yang nyaris terputus dari badan. Polisi memperkirakan jasad Sumarti sudah berada di lokasi sejak lima hari lalu.
 
Mainan seks dan narkotika jenis kokain juga ditemukan di TKP bersama pisau sepanjang 12 inci. Menurut surat kabar lokal Hong Kong Ming Pao, Jutting berbicara tak jelas saat digerebek polisi.
 
Hingga saat ini aparat masih menyelidiki apakah masih ada korban lainnya. Kecurigaan didasarkan foto salah satu korban yang berada di deretan 2.000 foto dan video lainnya di telepon genggam pelaku.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan