Makassar: Penyerangan oleh ratusan orang tidak dikenal (OTK) yang diduga anggota TNI di Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengakibatkan banyak kerusakan dan satu anggota kepolisian mengalami luka tembak di bagian perut.
Dari informasi yang beredar, penyerangan tersebut bermula dari terjadinya pengeroyokan terhadap dua anggota TNI dari Kodam V/Brawijaya yang merupakan warga Jeneponto, yaitu Pratu Irsan dan Prada Amran.
Keduanya, diduga dikeroyok, anggota Reskrim Polres Jeneponto, Rabu dini hari, 26 April 2023, di sebuah warung makan sari laut, yang berlokasi di Batas Kota Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.
Kronologi Kejadian
Ada pun kronologis kejadian, yaitu sekitar pukul 02.20 WITA, Pratu Irsan dibonceng oleh Arfani, sedangkan Prada Amrani Faisal berboncengan dengan Risal Tasrin menuju Warung Sari Laut yang berada di Batas kota Jeneponto.
Pukul 02.30 WITA, mereka tiba di Warung Sari Laut, namun personel Satreskrim Polres Jeneponto sudah berada duluan di warung tersebut tepatnya depan warung. Namun, saat akan masuk, Bripka Jupe, personel Satuan Reskrim Polres Jeneponto, bertanya, 'Kamu dari bawah Pos kah?' Pratu Irsan menjawab, 'Iya saya anggota TNI dari Yonif 500 Raider'. Lalu Bripka Jupe menjawab, 'Iya tunggu saya di sini kamu ngaku-ngaku anggota TNI.'
Beberapa menit kemudian datang personel Satuan Reskrim polres Jeneponto dengan menggunakan 2 unit mobil Avanza silver, turun dari mobil dan langsung mengepung kedua anggota dan dua rekannya sambil melakukan tembakan ke udara. Selanjutnya Pratu Irsan ditarik dan dikeroyok oleh personel Satuan Reskrim Polres Jeneponto dan terkena pukulan pada bagian hidung.
Kemudian, membawa kedua anggota tersebut dan temannya tersebut ke piket Mapolres Jeneponto dengan menggunakan mobil Avanza silver tadi. Akibat kejadian itu, Pratu Irsan mengalami luka pada batang hidung bengkok, mengeluarkan darah, luka lecet pada lutut karena ditarik dan terseret, juga luka sobek pada bagian bawah mata sebelah kanan, dan luka memar pada bagian bawah mata sebelah kanan.
Sementra Prada Amran Faisal tidak ada luka. Bahkan, HP android merek Empenix milik Pratu Irsan hilang dalam kejadian itu. Setelah kejadian, Dandim 1425/Jeneponto Letkol Inf Agus Tandra langsung berkordinasi dengan pihak Polres Jeneponto dan satuan Yonif 500 Raider Kodam V Brawijaya dan Satuan Denpal Paldam 13 Merdeka.
"Karena ternyata keduanya tidak bertugas di Sulsel, hanya saja, mereka warga Jeneponto," sebut Agus.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Makassar: Penyerangan oleh ratusan orang tidak dikenal (OTK) yang diduga anggota TNI di Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengakibatkan banyak kerusakan dan satu anggota kepolisian mengalami
luka tembak di bagian perut.
Dari informasi yang beredar, penyerangan tersebut bermula dari terjadinya pengeroyokan terhadap dua anggota TNI dari Kodam V/Brawijaya yang merupakan warga Jeneponto, yaitu Pratu Irsan dan Prada Amran.
Keduanya, diduga dikeroyok, anggota Reskrim Polres Jeneponto, Rabu dini hari, 26 April 2023, di sebuah warung makan sari laut, yang berlokasi di Batas Kota Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.
Kronologi Kejadian
Ada pun kronologis kejadian, yaitu sekitar pukul 02.20 WITA, Pratu Irsan dibonceng oleh Arfani, sedangkan Prada Amrani Faisal berboncengan dengan Risal Tasrin menuju Warung Sari Laut yang berada di Batas kota Jeneponto.
Pukul 02.30 WITA, mereka tiba di Warung Sari Laut, namun personel Satreskrim Polres Jeneponto sudah berada duluan di warung tersebut
tepatnya depan warung. Namun, saat akan masuk, Bripka Jupe, personel Satuan Reskrim Polres Jeneponto, bertanya,
'Kamu dari bawah Pos kah?' Pratu Irsan menjawab,
'Iya saya anggota TNI dari Yonif 500 Raider'. Lalu Bripka Jupe menjawab,
'Iya tunggu saya di sini kamu ngaku-ngaku anggota TNI.'
Beberapa menit kemudian datang personel Satuan Reskrim polres Jeneponto dengan menggunakan 2 unit mobil Avanza silver, turun dari mobil dan langsung mengepung kedua anggota dan dua rekannya sambil melakukan tembakan ke udara. Selanjutnya Pratu Irsan ditarik dan dikeroyok oleh personel Satuan Reskrim Polres Jeneponto dan terkena pukulan pada bagian hidung.
Kemudian, membawa kedua anggota tersebut dan temannya tersebut ke piket Mapolres Jeneponto dengan menggunakan mobil Avanza silver tadi. Akibat kejadian itu, Pratu Irsan mengalami luka pada batang hidung bengkok, mengeluarkan darah, luka lecet pada lutut karena ditarik dan terseret, juga luka sobek pada bagian bawah mata sebelah kanan, dan luka memar pada bagian bawah mata sebelah kanan.
Sementra Prada Amran Faisal tidak ada luka. Bahkan, HP android merek Empenix milik Pratu Irsan hilang dalam kejadian itu.
Setelah kejadian, Dandim 1425/Jeneponto Letkol Inf Agus Tandra langsung berkordinasi dengan pihak Polres Jeneponto dan satuan Yonif 500 Raider Kodam V Brawijaya dan Satuan Denpal Paldam 13 Merdeka.
"Karena ternyata keduanya tidak bertugas di Sulsel, hanya saja, mereka warga Jeneponto," sebut Agus.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)