Anggota TNI-Polri Diminta Tidak Terpancing Aksi Provokatif KKB
Antara • 01 Mei 2023 14:41
Papua: Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta anggota TNI-Polri tidak mudah terpancing dengan berbagai aksi yang saat ini dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"KKB saat ini terus berupaya memancing dengan melakukan penyerangan atau penembakan terhadap personel TNI-Polri atau masyarakat dengan tujuan agar aksi yang mereka lakukan langsung direspons," kata Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Senin, 1 Mei 2023.
Saat respons dilakukan dan anggota bergerak menuju TKP, KKB melakukan aksinya. Personel TNI-Polri harus benar-benar memperhitungkan segalanya agar tidak jatuh korban.
"Ada indikasi KKB sengaja memancing agar TNI-Polri merespon aksi yang telah dilakukan dengan melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut," ucap Fakhiri.
Saat melakukan pengejaran, biasanya terjadi kontak tembak hingga menyebabkan jatuhnya korban baik jiwa maupun peralatan seperti senjata dan amunisi.
"90 persen pasokan senjata dan amunisi untuk KKB diperoleh dari rampasan TNI-Polri sehingga harus benar-benar diperhitungkan," ujar Fakhiri.
Ia menuturkan hal itu juga terjadi pada KKB pimpinan Egianus Kogoya, pasokan senjata dan amunisi yang mereka dapatkan berasal dari rampasan anggota TNI-Polri.
"Saya selalu ingatkan agar anggota senantiasa waspada dan tidak mudah terpancing aksi yang KKB lakukan karena dapat membahayakan jiwa serta menambah amunisi dan persenjataan. Saya berharap agar patroli gabungan dapat dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," ucap dia.
Fakhiri berharap masyarakat terutama non-OAP saat beraktivitas di luar rumah juga waspada dan mematuhi imbauan aparat keamanan khususnya yang berprofesi sebagai tukang ojek karena seringkali menjadi korban penyerangan KKB.
"Bila diminta tidak melayani ke wilayah yang dianggap rawan hendaknya dipatuhi dan jangan tergiur dengan tawaran ongkos angkut yang tinggi karena risikonya tidak tanggung-tanggung yakni nyawa taruhannya," jelas Fakhiri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Papua: Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta anggota TNI-Polri tidak mudah terpancing dengan berbagai aksi yang saat ini dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"KKB saat ini terus berupaya memancing dengan melakukan penyerangan atau penembakan terhadap personel TNI-Polri atau masyarakat dengan tujuan agar aksi yang mereka lakukan langsung direspons," kata Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Senin, 1 Mei 2023.
Saat respons dilakukan dan anggota bergerak menuju TKP, KKB melakukan aksinya. Personel TNI-Polri harus benar-benar memperhitungkan segalanya agar tidak jatuh korban.
"Ada indikasi KKB sengaja memancing agar TNI-Polri merespon aksi yang telah dilakukan dengan melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut," ucap Fakhiri.
Saat melakukan pengejaran, biasanya terjadi kontak tembak hingga menyebabkan jatuhnya korban baik jiwa maupun peralatan seperti senjata dan amunisi.
"90 persen pasokan senjata dan amunisi untuk KKB diperoleh dari rampasan TNI-Polri sehingga harus benar-benar diperhitungkan," ujar Fakhiri.
Ia menuturkan hal itu juga terjadi pada KKB pimpinan Egianus Kogoya, pasokan senjata dan amunisi yang mereka dapatkan berasal dari rampasan anggota TNI-Polri.
"Saya selalu ingatkan agar anggota senantiasa waspada dan tidak mudah terpancing aksi yang KKB lakukan karena dapat membahayakan jiwa serta menambah amunisi dan persenjataan. Saya berharap agar patroli gabungan dapat dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," ucap dia.
Fakhiri berharap masyarakat terutama non-OAP saat beraktivitas di luar rumah juga waspada dan mematuhi imbauan aparat keamanan khususnya yang berprofesi sebagai tukang ojek karena seringkali menjadi korban penyerangan KKB.
"Bila diminta tidak melayani ke wilayah yang dianggap rawan hendaknya dipatuhi dan jangan tergiur dengan tawaran ongkos angkut yang tinggi karena risikonya tidak tanggung-tanggung yakni nyawa taruhannya," jelas Fakhiri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)