Yogyakarta: Pedagang pasar maupun mal di sejumlah daerah mengalami masa-masa sulit di tengah gempuran era penjualan langsung di marketplace. Namun, hal itu tak berlaku di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Pedagang pakaian di Pasar Beringharjo, Bintoro mengatakan eksistensi pedagang tidak akan hilang di tengah gempuran teknologi. Pasalnya, Pasar Beringharjo bukan sekadar pasar tetapi juga ikon wisata dan punya nilai historis.
Target konsumen Pasar Beringharjo mayoritas adalah para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Jadi, kata salah satu pedagang ramai atau tidaknya pasar bergantung pada wisatawan dan hari libur.
"Kalau pas liburan, libur Hari Raya atau akhir pekan gitu lebih ramai," kata Bintoro, Selasa, 19 September 2023.
Ia mengatakan sebagian pedagang memang sudah memanfaatkan teknologi untuk menjual dagangan. Namun, kata dia, mereka juga tetap membuka lapak untuk berdagang langsung di pasar.
"Di sini kan wisatawan pasti kalau beli lebih memilih langsung ke pasar sini. Kadang mau merasakan aura langsung di pasar sambil wisata di Malioboro," kata dia.
Selain pedagang pakaian, pedagang kebutuhan pokok juga merasakan turunya omzet. Namun, hal ini lebih disebabkan makin banyaknya pedagang sehingga persaingan semakin ketat.
Sundari sudah 20 tahunan berdagang berbagai jenis gula. Mulai gula jawa, gula aren, hingga gula batu. Menurut dia, turunnya omzet lebih karena persaingan penambahan pedagang.
"Sekarang itu kan pedagang makin banyak, banyak saingan. Jadi pembeli memilih yang lebih dekat," kata dia.
Yogyakarta: Pedagang pasar maupun mal di sejumlah daerah mengalami masa-masa sulit di tengah gempuran era penjualan langsung di marketplace. Namun, hal itu tak berlaku di
Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Pedagang pakaian di Pasar Beringharjo, Bintoro mengatakan eksistensi pedagang tidak akan hilang di tengah gempuran teknologi. Pasalnya, Pasar Beringharjo bukan sekadar pasar tetapi juga
ikon wisata dan punya nilai historis.
Target konsumen Pasar Beringharjo mayoritas adalah para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Jadi, kata salah satu pedagang ramai atau tidaknya pasar bergantung pada wisatawan dan hari libur.
"Kalau pas liburan, libur Hari Raya atau akhir pekan gitu lebih ramai," kata Bintoro, Selasa, 19 September 2023.
Ia mengatakan sebagian pedagang memang sudah memanfaatkan teknologi untuk menjual dagangan. Namun, kata dia, mereka juga tetap membuka lapak untuk berdagang langsung di pasar.
"Di sini kan wisatawan pasti kalau beli lebih memilih langsung ke pasar sini. Kadang mau merasakan aura langsung di pasar sambil wisata di
Malioboro," kata dia.
Selain pedagang pakaian, pedagang kebutuhan pokok juga merasakan turunya omzet. Namun, hal ini lebih disebabkan makin banyaknya pedagang sehingga persaingan semakin ketat.
Sundari sudah 20 tahunan berdagang berbagai jenis gula. Mulai gula jawa, gula aren, hingga gula batu. Menurut dia, turunnya omzet lebih karena persaingan penambahan pedagang.
"Sekarang itu kan pedagang makin banyak, banyak saingan. Jadi pembeli memilih yang lebih dekat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
