Kelompok kriminal bersenjata (KKB). Foto: Branda ANTARA
Kelompok kriminal bersenjata (KKB). Foto: Branda ANTARA

Masyarakat Papua Diminta Tidak Terpengaruh Ajakan KKB Perangi TNI-Polri

Antara • 25 April 2023 22:57
Papua: Kodam XVII/Cenderawasih mengharapkan semua elemen masyarakat tidak terpengaruh ajakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk melakukan perlawanan terhadap aparat TNI maupun Polri.
 
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan KKB tidak hanya menggunakan perempuan jadi tameng, namun juga mengajak para pelajar SMP/SMA untuk menyerang prajurit TNI yang sedang bertugas. Salah satunya saat melaksanakan pencarian Pilot Susi Air di Nduga maupun wilayah lain di Papua.
 
"Bukan hanya dengan provokatif di media sosial (medsos), namun mengajak secara langsung dengan mendatangi para pelajar SMP/SMA untuk menyerang aparat TNI yang sedang bertugas," kata Herman, Selasa, 25 April 2023.

Hal ini sangat disesalkan sehingga tidak salah apabila warga di Kabupaten Nduga maupun Intan Jaya dan daerah lainnya mulai melakukan perlawanan kepada gerombolan tersebut. Sebab, keluarga ataupun anak-anaknya menjadi tumbal KKB.
 
"Kita semua harus berhati-hati dengan ajakan KKB terhadap para pelajar di mana jika ditemukan hal seperti itu maka harus dilaporkan dan jangan sampai terpengaruh," ujarnya.
 
Dia menjelaskan daerah yang dikuasai KKB sulit dijangkau bahkan oleh pemerintah, terutama di tingkat distrik yang menjadi basis kelompok tersebut, di mana jika dilihat peran kepala distrik maupun kepala kampung cenderung tidak berjalan.
 
Baca: Personel TNI-Polri Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya

"Seperti kejadian sesaat sebelum penyanderaan Pilot Susi Air, yakni adanya pembangunan puskesmas itu saja diganggu, sekolah-sekolah (tempat pendidikan) dibakar dengan alasan apabila ada masyarakat menjadi pintar maka tidak akan bisa dipengaruhi lagi untuk bersama-sama memberontak dengan tujuan makar atau separatis," kata Herman.
 
Dia menuturkan cara-cara KKB licik karena selalu menyerang TNI atau Polri ketika melakukan penegakan hukum. Sehingga setiap hendak ditangkap selalu menggunakan ibu dan anak-anak sebagai tameng.
 
"Terkait cara perekrutan yang dilakukan dengan mengintimidasi warga dan tidak memperbolehkan anak-anak bersekolah, bahkan justru dipaksa untuk bergabung dengan gerombolan KKB," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan