medcom.id, Malang: Komando Srategis Angkat Darat (Kostrad) memperbaiki saluran perpipaan air bersih korban bencana letusan Gunung Kelud di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Karya bakti itu untuk meringankan beban masyarakat. Pasalnya pascaletusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2) mengakibatkan kerusakan total sarana air bersih di Kecamatan Ngantang terutama di radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Akibatnya 8.095 meter kubik sarana air bersih yang diambilkan dari sumber air lereng gunung hancur setelah tertimbun material vulkanis.
Sehingga warga pascapulang dari pengungsian kesulitan air untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, kakus, memasak, minum maupun untuk minum sapi perah.
Kerusakan juga mengakibatkan pengairan untuk sawah dan tanaman hortikultura terganggu.
Panglima Kostrad Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo, Rabu (12/3), mengatakan perbaikan sarana air bersih merambah kawasan sepanjang 13,5 kilometer. Nantinya personil Kostrad akan mengganti pipa mulai sumber air sampai saluran rumah warga.
"Jaringan air besih yang diperbaiki sepanjang 13,5 kilometer. Agar lebih kuat dan tidak rusak saat ada erupsi kembali, maka pipa ditanam di tanah," tegas jenderal bintang tiga itu.
Oleh karena itu pekerjaan menggali tanah yang masih tertimbun material vulkanis untuk memasang pipa butuh waktu agak lama.
Selama masih dperbaiki, warga masih terus menerima bantuan air dari PDAM dan PMI.
Itu sebabnya Kostrad berkomitmen mempercepat penyelesaian pekerjaan, dan peletakan batu pertama dilakukan Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Malang Mayor Jenderal Agus Kriswanto di Dusun Kutut Sambirejo, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Malang, Rabu (12/3). Acara itu juga dihadiri warga dan Wakil Bupati Malang Ahmad Subhan. (Bagus Suryo)
medcom.id, Malang: Komando Srategis Angkat Darat (Kostrad) memperbaiki saluran perpipaan air bersih korban bencana letusan Gunung Kelud di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Karya bakti itu untuk meringankan beban masyarakat. Pasalnya pascaletusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2) mengakibatkan kerusakan total sarana air bersih di Kecamatan Ngantang terutama di radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Akibatnya 8.095 meter kubik sarana air bersih yang diambilkan dari sumber air lereng gunung hancur setelah tertimbun material vulkanis.
Sehingga warga pascapulang dari pengungsian kesulitan air untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, kakus, memasak, minum maupun untuk minum sapi perah.
Kerusakan juga mengakibatkan pengairan untuk sawah dan tanaman hortikultura terganggu.
Panglima Kostrad Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo, Rabu (12/3), mengatakan perbaikan sarana air bersih merambah kawasan sepanjang 13,5 kilometer. Nantinya personil Kostrad akan mengganti pipa mulai sumber air sampai saluran rumah warga.
"Jaringan air besih yang diperbaiki sepanjang 13,5 kilometer. Agar lebih kuat dan tidak rusak saat ada erupsi kembali, maka pipa ditanam di tanah," tegas jenderal bintang tiga itu.
Oleh karena itu pekerjaan menggali tanah yang masih tertimbun material vulkanis untuk memasang pipa butuh waktu agak lama.
Selama masih dperbaiki, warga masih terus menerima bantuan air dari PDAM dan PMI.
Itu sebabnya Kostrad berkomitmen mempercepat penyelesaian pekerjaan, dan peletakan batu pertama dilakukan Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Malang Mayor Jenderal Agus Kriswanto di Dusun Kutut Sambirejo, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Malang, Rabu (12/3). Acara itu juga dihadiri warga dan Wakil Bupati Malang Ahmad Subhan. (Bagus Suryo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGT)