Ilustrasi. Foto: Antara/Dedhez
Ilustrasi. Foto: Antara/Dedhez

20 Ribu Rumah di Banten Kekurangan Air

Batur Parisi • 19 September 2015 10:47
medcom.id, Serang: Sebanyak 11.500 rumah di wilayah barat, Kota Serang, Banten kekurangan air bersih. Ini terjadi karena sumber baku irigasi dari Sungai Cibanten mengalami kekeringan. Daerah yang paling terdampak antara lain di Kecamatan Kasemen, Kramatwatu, Waringinkurung, dan Bojonegara.
 
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Madani, Kota Serang, mengakui kesulitan mencari sumber mata air untuk didistribuskan ke warga. Kepala Bagian Distribusi PDAM Tirta Madani, Iim, mengatakan kesulitan air juga terjadi karena sumber mata air di kaki Gunung Karang, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, mulai berkurang debitnya.
 
"Debit irigasi dan bendungan belum dapat memenuhi kebutuhan air di Banten," kata Iim, Jumat (18/9/2015).

Untuk mengatasi kekurangan air ini, PDAM mengirim air berdasarkan permintaan desa. "Kami mengerahkan enam mobil untuk membantu distribusi air. Setiap mobil sanggup membawa 4 ribu liter air bersih," kata dia.
 
Kekeringan juga membuat Instalasi Pengolahan Air (IPA) Linduk yang air bakunya dari Sungai Ciwaka, tak bisa beroperasi. Hal ini membuat 3.500 rumah di Kecamatan Pontang, Tirtayasa, dan Tanara tidak teraliri air bersih. Biasanya, IPA Linduk mampu menyemburkan 70 liter per detik air bersih ke rumah warga.
 
Kondisi serupa juga terjadi di IPA Cijeruk yang melayani Kecamatan Cikande dan Kecamatan Kibin. Sebanyak 4.500 rumah di sana mengalami kekurangan pasokan air bersih.
 
Terpisah, Kepala Seksi Data Dan Informasi BMKG Serang, Tricahyo, menjelaskan kemarau tahun ini secara nasional bakal bertambah lama. “Gejala el nino membuat musim hujan akan mundur dari biasanya,” kata dia.
 
Suhu rata-rata juga akan meningkat mencapai 31 hingga 35 derajat celcius. “Karena ada pengaruh global warming," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan