Kudus: Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah, menyebut ada penambahan korban dugaan keracunan nasi berkat peringatan 7 harian di Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, Kudus.
"Jam 7 pagi tadi ada penambahan di RS Nurus Syifa," kata Kepala DKK Kudus, Andini Aridewi, Kamis, 16 Mei 2024.
Ia mencatat saat ini total ada 109 korban keracunan massal. Perinciannya, korban dirawat inap di Puskesmas sebanyak 11 orang, di RS Nurus Syifa 42 orang, RSUD 25 orang, RS Mardirahayu 1 orang, dan RS Aisyah 6 orang.
"Sisanya rawat jalan," jelas Andini.
Ia menyebut, saat ini sampel nasi berkat yang diduga menjadi biang keracunan sudah dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan (Balabkes) Provinsi Jawa tengah.
"Balabkes Semarang untuk pengujian sampel makanan. Di UPTD Labkes Kudus untuk pemeriksaan sampel air. Hasilnya sekitar 10 hari lagi," terang dia.
Sementara itu, Polsek Jekulo, Kudus, saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai keracunan massal tersebut.
Sebelumnya, terjadi keracunan massal nasi berkat yang terjadi pada, Senin, 13 Mei 2024. Beberapa warga mengaku merasakan mual, pusing, diare, dan muntah-muntah usai menyantap nasi peringatan 7 harian meninggalnya orang tua tuan rumah penyelenggara acara.
Kudus: Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah, menyebut ada penambahan korban dugaan keracunan nasi berkat peringatan
7 harian di Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, Kudus.
"Jam 7 pagi tadi ada penambahan di RS Nurus Syifa," kata Kepala DKK Kudus, Andini Aridewi, Kamis, 16 Mei 2024.
Ia mencatat saat ini total ada 109 korban keracunan massal. Perinciannya, korban dirawat inap di Puskesmas sebanyak 11 orang, di RS Nurus Syifa 42 orang, RSUD 25 orang, RS Mardirahayu 1 orang, dan RS Aisyah 6 orang.
"Sisanya rawat jalan," jelas Andini.
Ia menyebut, saat ini sampel nasi berkat yang diduga menjadi biang keracunan sudah dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan (Balabkes) Provinsi Jawa tengah.
"Balabkes Semarang untuk pengujian sampel makanan. Di UPTD Labkes Kudus untuk pemeriksaan sampel air. Hasilnya sekitar 10 hari lagi," terang dia.
Sementara itu, Polsek Jekulo, Kudus, saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai
keracunan massal tersebut.
Sebelumnya, terjadi keracunan massal nasi berkat yang terjadi pada, Senin, 13 Mei 2024. Beberapa warga mengaku merasakan mual, pusing, diare, dan muntah-muntah usai menyantap nasi peringatan 7 harian meninggalnya orang tua tuan rumah penyelenggara acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)