Kawasan savana atau padang rumput di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, kembali menghijau. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq
Kawasan savana atau padang rumput di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, kembali menghijau. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq

Wisata Gunung Bromo Ditutup 4 Hari karena Ritual Yadnya Kasada

Daviq Umar Al Faruq • 17 Juni 2024 13:31
Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bakal menutup kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya, selama empat hari pada pekan ini. Yakni mulai Jumat, 21 Juni 2024 pukul 00.00 WIB hingga Senin, 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB.
 
Kepala Balai Besar, Hendro Widjanarko, mengatakan penutupan kawasan wisata Bromo ini mengacu pada Surat Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pasuruan Nomor 03/PDP/06/2024 tanggal 4 Juni 2024 perihal Upacara Ritual Yadnya Kasada. Serta Surat Edaran Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo Nomor 404/E/PHDI-KAB/VI/2024.
 
"Maka kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ditutup sejak hari Jumat sampai dengan hari Senin dalam rangka Ritual Yadnya Kasada," kata Hendro, Senin, 17 Juni 2024.
 
Baca: Petugas Temukan 250 Kilogram Sampah di Kawasan Wisata Bromo
 
Hendro menerangkan penutupan kawasan wisata Gunung Bromo juga lantaran beberapa alasan lain, yaitu pemulihan ekosistem dan pembersihan kawasan TNBTS.

"Kawasan Gunung Bromo hanya terbuka bagi masyarakat yang akan mengikuti Ritual Yadnya Kasada pada tanggal 21-22 Juni 2024 yang beridentitas sesuai dengan ketentuan yang tertulis pada Surat Edaran PHDI Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo," jelasnya.
 
Hendro menambahkan selama periode 23-24 Juni 2024, kawasan TNBTS hanya terbuka untuk masyarakat dan petugas yang berkepentingan. Terutama dalam melakukan pembersihan kawasan.
 
"Pengumuman ini disampaikan kepada masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata dan pihak-pihak terkait untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab," ungkapnya.
 
Penutupan kawan Bromo dari aktivitas wisata tersebut dilakukan pada empat titik pintu masuk. Yakni mulai dari Probolinggo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura; Pasuruan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari; serta dari wilayah Malang, dan Lumajang, pada pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. 
 
Sebagai informasi Hari Raya Yadnya Kasada atau Pujan Kasada adalah sebuah hari upacara sesembahan berupa persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Batara Brama (Brahma: dewa api). Istilah yadnya dipopulerkan setelah orang Tengger menganut agama Hindu Dharma.
 
Setiap bulan Kasada hari-14 dalam Penanggalan Tengger diadakan upacara sesembahan atau sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur (Dewa Kusuma), kisah Rara Anteng (Putri Raja Majapahit) dan Jaka Seger (Putra Brahmana). 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan