Surabaya: Cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung di Jawa Timur hingga Bulan Maret ini berpotensi meningkatkan ancaman bencana hidrometeorologi, baik berupa angin kencang, banjir dan tanah longsor.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya, utamanya saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Sepekan ini, banyak kejadian banjir, angin kencang dan tanah longsor di berbagai daerah. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, agar terhindar dari bencana yang mengancam," kata Adhy di Surabaya, Senin, 11 Maret 2024.
Adhy juga memastikan segenap Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Jatim dalam kondisi kesiapsiagaan penuh dalam menghadapi potensi hidrometerologi basah yang terjadi di awal tahun ini.
Menurut dia seluruh sistem kesiapsiagaan bencana di Jawa Timur sudah sangat siap guna mengantisipasi potensi bencana tersebut baik dalam bentuk peralatan maupun pasukan (personel).
Berdasar rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada Januari - Maret 2024.
"Merespon prediksi BMKG ini, Pemprov Jatim dengan kesiapsiagaan penuh, seluruh elemennya utama BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial wajib fast respon dan lakukan langkah antisipasi di masa-masa seperti ini," jelasnya.
Surabaya: Cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung di Jawa Timur hingga Bulan Maret ini berpotensi meningkatkan ancaman
bencana hidrometeorologi, baik berupa angin kencang, banjir dan tanah longsor.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya, utamanya saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Sepekan ini, banyak kejadian banjir, angin kencang dan tanah longsor di berbagai daerah. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, agar terhindar dari bencana yang mengancam," kata Adhy di Surabaya, Senin, 11 Maret 2024.
Adhy juga memastikan segenap Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Jatim dalam kondisi kesiapsiagaan penuh dalam menghadapi potensi hidrometerologi basah yang terjadi di awal tahun ini.
Menurut dia seluruh sistem kesiapsiagaan bencana di Jawa Timur sudah sangat siap guna mengantisipasi potensi bencana tersebut baik dalam bentuk peralatan maupun pasukan (personel).
Berdasar rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada Januari - Maret 2024.
"Merespon prediksi BMKG ini, Pemprov Jatim dengan kesiapsiagaan penuh, seluruh elemennya utama BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial wajib fast respon dan lakukan langkah antisipasi di masa-masa seperti ini," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)