Wulanggitang: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperluas radius larangan beraktivitas bagi masyarakat untuk menghindari ancaman guguran erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi, sektoral lima kilometer ke arah utara-timur laut, dan enam kilometer sektor timur laut," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan di Flores Timur, Selasa, 16 Januari 2024.
Rekomendasi wilayah larangan yang diperluas itu didasarkan pada evaluasi atas pengamatan visual dan pemantauan instrumental yang menyatakan adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Peningkatan itu termanifestasi melalui peningkatan jumlah gempa letusan, aliran lava, dan gempa Low Frequency (LF) dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Data yang dilaporkan tim PVMBG yang berada di lapangan pada Senin, 15 Januari 2024, terjadi guguran lava disertai awan panas ke arah utara dengan jarak luncur kurang lebih satu hingga 1,5 kilometer dari pusat erupsi.
Guguran lava juga terlihat pada arah utara-timur laut dengan jarak luncur satu kilometer. Selain itu, adanya guguran yang mengarah ke timur laut sejauh dua hingga tiga kilometer dari pusat erupsi.
Sedangkan berdasarkan pengamatan instrumental, jenis gempa yang terekam selama periode 12 hingga 15 Januari 2024, yaitu 51 kali erupsi atau gempa letusan, 8 kali gempa awan letusan, 172 kali gempa guguran, 3 kali gempa embusan, 95 kali gempa LF, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik jauh, dan 3 kali gempa tremor menerus.
"Data tersebut mengindikasikan bahwa material vulkanik yang sebelumnya berada di dalam gunung api telah mencapai permukaan dan terdorong keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki," papar Hendra.
Gunung api yang berlokasi di Kecamatan Wulanggitang itu kini masih berada pada level IV atau Awas.
Hendra mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Masyarakat yang terdampak hujan abu dapat memakai masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan," jelasnya.
Wulanggitang: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperluas radius larangan beraktivitas bagi masyarakat untuk menghindari ancaman guguran erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di
Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi, sektoral lima kilometer ke arah utara-timur laut, dan enam kilometer sektor timur laut," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan di Flores Timur, Selasa, 16 Januari 2024.
Rekomendasi wilayah larangan yang diperluas itu didasarkan pada evaluasi atas pengamatan visual dan pemantauan instrumental yang menyatakan adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Peningkatan itu termanifestasi melalui peningkatan jumlah gempa letusan, aliran lava, dan gempa Low Frequency (LF) dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Data yang dilaporkan tim PVMBG yang berada di lapangan pada Senin, 15 Januari 2024, terjadi guguran lava disertai awan panas ke arah utara dengan jarak luncur kurang lebih satu hingga 1,5 kilometer dari pusat erupsi.
Guguran lava juga terlihat pada arah utara-timur laut dengan jarak luncur satu kilometer. Selain itu, adanya guguran yang mengarah ke timur laut sejauh dua hingga tiga kilometer dari pusat erupsi.
Sedangkan berdasarkan pengamatan instrumental, jenis gempa yang terekam selama periode 12 hingga 15 Januari 2024, yaitu 51 kali erupsi atau gempa letusan, 8 kali gempa awan letusan, 172 kali gempa guguran, 3 kali gempa embusan, 95 kali gempa LF, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik jauh, dan 3 kali gempa tremor menerus.
"Data tersebut mengindikasikan bahwa material vulkanik yang sebelumnya berada di dalam gunung api telah mencapai permukaan dan terdorong keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki," papar Hendra.
Gunung api yang berlokasi di
Kecamatan Wulanggitang itu kini masih berada pada level IV atau Awas.
Hendra mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Masyarakat yang terdampak hujan abu dapat memakai masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)