ilustrasi kental manis. Foto :Freepik
ilustrasi kental manis. Foto :Freepik

Pemprov Jateng Waspadai Konsumsi Kental Manis di Tengah Maraknya Kasus Stunting

Al Abrar • 15 November 2023 12:34
Semarang: Penggunaan terminologi susu dalam kental manis membuat banyak masyarakat salah mengira kental manis sebagai susu. Masyarakat hingga saat ini, masih kerap memberikan kental manis sebagai minuman susu untuk anak dan balita. 
 
Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yuni Rahayuningtyas mengatakan pentingnya perhatian terhadap edukasi bahaya konsumsi kental di tengah maraknya kasus stunting. Menurut Yuni, perlu materi edukasi kental manis bukan susu dalam setiap upaya penanganan stunting.
 
“Kalau kita lihat di lapangan terkait stunting dan kental manis memang edukasi dan materinya harus mulai diperkuat karena kita lihat di lapangan sedang marak ya (stunting dan pemberian kental manis pada balita)," kata Yuni saat membahas polemik kental manis di tengah masyarakat bersama Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Selasa, 14 November 2023. 

Yuni menjelaskan, dinasnya bersama stakeholder lain gencar mengoptimalisasi pelayanan posyandu. Kader posyandu bertugas mengintervensi pemberian makanan tambahan (PMT) dan edukasi mengenai stunting di masyarakat. 
 
“Kami berharap target Provinsi Jateng pada 2024 tercapai atau setidaknya angka prevalensi stunting turun sebanyak tiga poin pada 2024,” Terang Yuni. 
 
Dalam kesempatan itu, PP Aisyiyah dan YAICI juga berkesempatan memaparkan hasil temuan lapangan terhadap keluarga dengan anak stunting yang dilakukan di Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Pada umumnya anak balita yang terindikasi stunting memiliki kebiasaan jajan sembarangan serta pola asuh orang tua yang tidak paham akan gizi yang baik untuk anak. 
 
Pada beberapa kasus temuan, orang tua lebih memilih untuk membiarkan anak jajan pangan instan tinggi kandungan garam, gula, dan lemak (GGL) di warung terdekat seperti kental manis, es teh dan snack-snack murah karena anggapan “yang penting makan” dari orang tua. Akibatnya, anak memiliki perilaku makan yang buruk.
 
Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan pihaknya juga menemukan permasalahan monitoring pada program makanan tambahan (PMT). Menurut Arif, monitoring PMT ini harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai bantuan yang diberikan meski tepat sasaran tapi tidak tepat guna seperti tidak dikonsumsi oleh anak, melainkan orang tua, hingga diberikan pada tetangga atau anggota keluarga lain.
 
“Tugas pemerintah dan kita semua selanjutnya setelah PMT terdistribusi adalah memastikan agar PMT tersebut dikonsumsi,” tegas Arif. 
 
Lebih lanjut, Arif juga mengatakan bahwa edukasi tentang pengentasan stunting dan peruntukan kental manis juga tetap harus berjalan beriringan dengan pemberian PMT. 
 
“Edukasi perlu terus dilakukan, kami bersama Aisyiyah juga akan terus mendukung pemerintah untuk menurunkan stunting khususnya di Jawa Tengah," tambah Arif. 
 
Sementara itu, Koord Divisi Pemberdayaan Masyarakat Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Ekorini Listiowati menekankan sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia yang juga memiliki basis di wilayah Jawa Tengah siap ikut andil dan berkontribusi bersama Pemerintah Jateng untuk memperkuat edukasi pengentasan stunting dan kental manis. Serta, menggerakan kader dari wilayah, cabang hingga ranting untuk melakukan pendampingan dan monitoring pemberian PMT di wilayah Jawa Tengah agar tepat guna. 
 
“Kami, sebagai organisasi perempuan terbesar yang ada dari tingkat pusat, wilayah, cabang hingga ranting siap membantu dan menggerakan kader-kader terbaik kami untuk memperkuat, turut andil dan berkontribusi bersama pemerintah khususnya Jawa Tengah untuk pengentasan Stunting” pungkas Rini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan