medcom.id, Denpasar: Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, menggelar prerekonstruksi dugaan pembunuhan Angeline. Tersangka Agus Tai Andamai menjalani 19 adegan prarekonstruksi di rumah Margaret, ibu angkat Angeline, di Jalan Sedap Malam 26 Denpasar, Bali.
Dari 19 adegan tidak ada peragaan menjerat leher Angeline. Padahal, menurut hasil autopsi Instalasi Forensik RSUP Sanglah, ditemukan bekas jeratan di leher bocah kelas dua SD berusia delapan tahun itu.
Kuasa hukum Agus, Haposan Sihombing, menjelaskan kliennya membunuh Angeline pada 16 Mei 2015 pukul 16.00 Wita. Jenazah dikuburkan pukul 20.00 Wita. Petang itu, pukul 15.00 Wita, Margaret mengetahui Angeline hilang.
Secara logika, jelas Haposan, ketika mengetahui anak angkat hilang seharusnya Margaret mencari keberadaan Angeline di sekeliling rumah. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan Margaret.
"Kan mayat ada di kamar Agus, kemudian pukul 20.00 Wita dikuburkan. Masa ibu angkatnya tidak mengecek sekeliling rumah. Ini menjadi tugas kepolisian untuk mengungkap kejanggalan itu," ucap Haposan, Kamis (11/6/2015).
Karena itu, dalam waktu dekat dirinya akan menggali fakta-fakta yang diketahui Agus terkait kasus pembunuhan sadis tersebut. Ini untuk memastikan peran pihak lain dalam pembunuhan keji itu.
Margaret melaporkan kehilangan Angeline ke polisi pada 16 Mei lalu. Sejak itu, pelbagai pihak turun tangan mencari keberadaan bocah delapan tahun yang duduk di kelas dua SD itu. Publik tersentak saat Angeline ditemukan sudah tak bernyawa di belakang halaman rumah Margaret, Rabu (10/6/2015).
medcom.id, Denpasar: Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, menggelar prerekonstruksi dugaan pembunuhan Angeline. Tersangka Agus Tai Andamai menjalani 19 adegan prarekonstruksi di rumah Margaret, ibu angkat Angeline, di Jalan Sedap Malam 26 Denpasar, Bali.
Dari 19 adegan tidak ada peragaan menjerat leher Angeline. Padahal, menurut hasil autopsi Instalasi Forensik RSUP Sanglah, ditemukan bekas jeratan di leher bocah kelas dua SD berusia delapan tahun itu.
Kuasa hukum Agus, Haposan Sihombing, menjelaskan kliennya membunuh Angeline pada 16 Mei 2015 pukul 16.00 Wita. Jenazah dikuburkan pukul 20.00 Wita. Petang itu, pukul 15.00 Wita, Margaret mengetahui Angeline hilang.
Secara logika, jelas Haposan, ketika mengetahui anak angkat hilang seharusnya Margaret mencari keberadaan Angeline di sekeliling rumah. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan Margaret.
"Kan mayat ada di kamar Agus, kemudian pukul 20.00 Wita dikuburkan. Masa ibu angkatnya tidak mengecek sekeliling rumah. Ini menjadi tugas kepolisian untuk mengungkap kejanggalan itu," ucap Haposan, Kamis (11/6/2015).
Karena itu, dalam waktu dekat dirinya akan menggali fakta-fakta yang diketahui Agus terkait kasus pembunuhan sadis tersebut. Ini untuk memastikan peran pihak lain dalam pembunuhan keji itu.
Margaret melaporkan kehilangan Angeline ke polisi pada 16 Mei lalu. Sejak itu, pelbagai pihak turun tangan mencari keberadaan bocah delapan tahun yang duduk di kelas dua SD itu. Publik tersentak saat Angeline ditemukan sudah tak bernyawa di belakang halaman rumah Margaret, Rabu (10/6/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)