Sukoharjo: Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, tetap melarang tirakatan dan kegiatan 17 Agustusan, meski bed occupancy rate (BOR) menurun. Kebijakan tersebut diterapkan demi mempertahankan capaian penanganan covid-19 saat ini.
"Dengan tidak mengurangi semangat kemerdekaan, kita tetap meniadakan semua kegiatan 17 Agustusan ya meskipun angka BOR menurun. Termasuk tirakatan, upacara bendera juga dilaksanakan secara virtual," ujar Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, di Sukoharjo, Senin, 16 Agustus 2021.
Ia menyebutkan, angka rata-rata BOR di Kabupaten Sukoharjo saat ini 55 persen. Walaupun turun, masyarakat diminta untuk tetap menerapkan prokes dengan ketat. Dia mengaku akan turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi. Antara lain ke pasar-pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo.
"Tapi saya lihat penataan los di pasar-pasar sudah sesuai dengan PPKM. Para pedagang juga sudah mengenakan masker semua, bahkan beberapa ada yang memakai masker dobel. Makanya kita pertahankan kondisi BOR menurun ini, jangan sampai naik lagi. Kita tetap prihatin dulu. Prokes tetap dijaga," bebernya.
Baca: HUT ke-76 RI Momentum Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi
Sementara itu, Kabupaten Sukoharjo menerima 120 unit konsentrator oksigen dari Pemkot Solo, Senin, 16 Agustus 2021. Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kompleks Kabupaten Sukoharjo.
"Kita sudah menerima 120 unit konsentrator oksigen. Nanti bisa digunakan sebagai cadangan. Bisa diberikan ke puskesmas-puskesmas juga, kalau ada warga yang membutuhkannya," jelasnya.
Sebelumnya, Gibran menjelaskan, pemberian konsentrator oksigen ke enam kabupaten di sekitar Solo merupakan bentuk gotong royong penanganan covid-19.
"Karena Solo tidak bisa berdiri sendiri. Kalau sekitarnya sehat, Solo juga sehat," ungkapnya.
Sukoharjo: Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, tetap melarang tirakatan dan kegiatan
17 Agustusan, meski
bed occupancy rate (BOR) menurun. Kebijakan tersebut diterapkan demi mempertahankan capaian penanganan
covid-19 saat ini.
"Dengan tidak mengurangi semangat kemerdekaan, kita tetap meniadakan semua kegiatan 17 Agustusan ya meskipun angka BOR menurun. Termasuk tirakatan, upacara bendera juga dilaksanakan secara virtual," ujar Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, di Sukoharjo, Senin, 16 Agustus 2021.
Ia menyebutkan, angka rata-rata BOR di Kabupaten Sukoharjo saat ini 55 persen. Walaupun turun, masyarakat diminta untuk tetap menerapkan prokes dengan ketat. Dia mengaku akan turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi. Antara lain ke pasar-pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo.
"Tapi saya lihat penataan los di pasar-pasar sudah sesuai dengan PPKM. Para pedagang juga sudah mengenakan masker semua, bahkan beberapa ada yang memakai masker dobel. Makanya kita pertahankan kondisi BOR menurun ini, jangan sampai naik lagi. Kita tetap prihatin dulu. Prokes tetap dijaga," bebernya.
Baca: HUT ke-76 RI Momentum Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi
Sementara itu, Kabupaten Sukoharjo menerima 120 unit konsentrator oksigen dari Pemkot Solo, Senin, 16 Agustus 2021. Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kompleks Kabupaten Sukoharjo.
"Kita sudah menerima 120 unit konsentrator oksigen. Nanti bisa digunakan sebagai cadangan. Bisa diberikan ke puskesmas-puskesmas juga, kalau ada warga yang membutuhkannya," jelasnya.
Sebelumnya, Gibran menjelaskan, pemberian konsentrator oksigen ke enam kabupaten di sekitar Solo merupakan bentuk gotong royong penanganan covid-19.
"Karena Solo tidak bisa berdiri sendiri. Kalau sekitarnya sehat, Solo juga sehat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)