Bencana banjir dan tanah longsor di Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jatim. (FOTO ANTARA/Destyan Sujarwoko)
Bencana banjir dan tanah longsor di Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jatim. (FOTO ANTARA/Destyan Sujarwoko)

45 Desa di Kabupaten Trenggalek Rawan Longsor

Antara • 16 November 2021 20:43
Trenggalek: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memperingatkan warganya akan potensi bencana longsor yang mengancam pemukiman warga. Terdapat 45 desa di 10 kecamatan yang memiliki kontur wilayah perbukitan.
 
"Secara keseluruhan ada banyak titik krusial rawan longsor yang harus diwaspadai sejak sekarang," kata Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari di Trenggalek, Selasa, 16 November 2021.
 
Selain potensi curah hujan dengan intensitas tinggi sebagaimana yang telah diumumkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ia merujuk data sebaran kasus longsor yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca: Waspada, 5 Titik di Kota Tangerang Rawan Banjir
 
Ia menjelaskan ke-10 kecamatan yang memiliki titik-titik rawan longsor itu adalah Kecamatan Watulimo, Tugu, Trenggalek, Pule, Panggul, Munjungan, Kampak Durenan, Dongko dan Kecamatan Bendungan.
 
Di Kabupaten Trenggalek sendiri ada saat ini ada sebanyak 152 desa dan 5 kelurahan di 14 kecamatan. Untuk titik terbanyak potensi rawan longsor saat musim penghujan dari 45 desa tersebut, berada di Kecamatan Pule dengan jumlah sebanyak 10 desa.
 
Titik rawan longsor itu berada di Desa Joho, Jombok, Karanganyar, Kembangan, Pakel, Kembangan, Pule, Sidomulyo, Sukokidul dan Desa Tanggaran.
 
"Berdasarkan informasi dari BMKG sebenarnya saat ini Pulau Jawa khususnya Trenggalek belum memasuki musim penghujan. Namun ada beberapa kabupaten yang berpotensi terjadi hujan namun bersifat lokal," katanya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan