Anak Korban Banjir Palangka Raya Bakal Diberikan Trauma Healing

Palangka Raya: Pemerintah Kota Palangka Raya akan memberikan trauma healing terhadap anak-anak korban banjir di Kota Palangka Raya. Psikologi anak yang terganggu dampak banjir dikhawatirkan memengaruhi masa depan anak. "Banjir merupakan situasi yang mendadak dimana dapat menimbulkan suasana tidak nyaman pada dirinya, ada perasaan traumatik, ketakutan," ujar Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kalimantan Tengah Linae Victoria Aden dalam tayangan Headline News di Metro TV, Rabu, 24 November 2021. Linae menyebut dampak banjir terhadap psikis anak korban banjir yang ditemuinya masih bersifat ringan. Namun, trauma tersebut masih berpotensi muncul beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan. Dinas P3APPKB dan organisasi perangkat daerah (OPD) diperintahkan segera memberikan bantuan atau dukungan sesuai porsi tugas. Linae mengatakan pihaknya akan melakukan dukungan psikososial dan psikoedukasi. Baca: Banjir Palangka Raya Terus Surut, 2.035 Orang Masih Mengungsi Dia khawatir ketangguhan anak berkurang dalam menghadapi masa sulit jika trauma healing tak segera diberikan. Linae berharap pengalaman anak penyintas bencana disertai trauma healing ini justru mampu membuat mental mereka semakin kuat saat dewasa. Banjir di Kota Palangka Raya berangsur surut. Data BPBD Kota Palangka Raya menunjukkan banjir kembali surut sekitar lima sentimeter sampai satu meter. Kondisi ini terjadi di seluruh wilayah yang terdampak banjir sehingga Aktivitas masyarakat kini dilaporkan sudah kembali normal. (Widya Finola Ifani Putri)