Foto udara pembangunan jalan layang Tol Cisumdawu di pintu keluar Jalan Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi)
Foto udara pembangunan jalan layang Tol Cisumdawu di pintu keluar Jalan Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi)

Tol Cisumdawu Terhambat Pembebasan Lahan

Bayu Anggoro • 12 Desember 2019 10:18
Bandung: Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang akan menjadi akses utama menuju Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, hingga kini belum selesai. Padahal operasional bandara itu sangat tergantung kepada Tol Cisumdawu.
 
"Semua permasalahan (pariwisata) di Bandung dan Bandara Kertajati kuncinya di Jalan Tol Cisumdawu," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rabu, 11 Desember 2019.
 
Tol Cisumdawu dengan panjang 60,1 kilometer dan terdiri dari enam seksi, pembangunannya direncanakan sejak 2005, tetapi baru mulai dibangun pada 2012.

Semula, jalan bebas hambatan yang dibangun dengan biaya Rp8,7 triliun itu ditargetkan selesai dan bisa beroperasi pada 2015. Tetapi, hingga kini tidak kunjung selesai, bahkan pembebasan sebagian lahannya masih terkendala.
 
Pembebasan lahan seksi I saat ini baru 68,5 persen. Bahkan, seksi IV sampai VI belum banyak mencapai kemajuan, karena hingga September lalu lahan untuk seksi IV dan V belum ada yang dibebaskan. Padahal, jika Tol Cisumdawu beroperasi, waktu tempuh Bandung-Bandara Kertajati hanya 45 menit, atau jauh lebih cepat dari saat ini yang memakan waktu dua jam.
 
Gubernur mengungkapkan, kunjungan wisatawan ke Bandung berkurang seiring dialihkannya aktivitas penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Meski demikian ia memastikan pembangunan Tol Cisumdawu terus dilakukan dan diharapkan segera selesai.
 
"Kita kerja keras. Jalan Tol Cisumdawu sedang dikerjakan, harus beres secepatnya," ujar Emil.
 
Sementara itu, menurut Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Eddy Nasution, pengalihan penerbangan ke Bandara Kertajati dilakukan karena kapasitas Bandara Husein Sastranegara sudah tidak memungkinkan, terutama untuk diterbangi pesawat berukuran besar.
 
Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta pemindahan penerbangan dikaji ulang agar tidak mengganggu sektor pariwisata di wilayahnya. Ia menyebutkan, pada 2018 jumlah wisatawan yang masuk ke Bandung mencapai 7,5 juta. Tetapi, sejak penerbangan dipindahkan ke Bandara Kertajati, jumlahnya menurun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan