Sidoarjo: Ratusan pelajar di Sidoarjo, Jawa Timur, terjaring razia polisi di perbatasan Surabaya-Sidoarjo, di Aloha, Waru Sidoarjo. Mereka dibawa ke Mapolresta Sidoarjo karena hendak mengikuti aksi di DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura Surabaya.
"Ada sekitar 117 pelajar yang kami amankan hendak mengikuti aksi di Surabaya," kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Zain Dwi Nugroho, Kamis, 26 September 2019.
Ratusan pelajar ditangkap di beberapa titik di perbatasan Surabaya-Sidoarjo. Mereka yang ditangkap tak hanya datang dari Sidoarjo, ada pula dua remaja dari Pasuruan.
"Ini ada dua orang dari Pasuruan, sebenarnya dia sudah lulus. Tapi dia sengaja memakai seragam sekolah untuk ikut aksi," jelasnya.
Dia menerangkan dari dua remaja Pasuruan itu tak ditemukan senjata tajam. Tapi pihaknya tetap mendalami keterlibatan dua remaja Pasuruan tersebut.
"Setelah kami data, mereka kami minta menghubungi orang tuanya untuk menjemput mereka. Nanti polisi memberi arahan ke orang tua agar menjaga anaknya," tandasnya.
Kepala sekolah SMPN 1 Jabon, Didik Winarko, bersama guru bimbingan konseling tampak di Mapolres Sidoarjo. Didik mengaku mendapat informasi bahwa para muridnya dibawa ke Mapolres Sidoarjo.
"Tadi kami dikabari dinas Pendidikan. Saya diminta ke sini karena ada murid yang dibawa ke sini," ungkapnya.
Didik menuturkan ada tiga siswa kelas VIII yang ditangkap. Ketiganya, kata Didik, sebelumnya mengikuti pelajaran.
"Mungkin mereka kabur saat salat jemaah. Karena pagi harinya mereka ada di sekolah," jelasnya
Dia memastikan bakal memanggil masing-masing orang tua siswa untuk pengarahan.
Sidoarjo: Ratusan pelajar di Sidoarjo, Jawa Timur, terjaring razia polisi di perbatasan Surabaya-Sidoarjo, di Aloha, Waru Sidoarjo. Mereka dibawa ke Mapolresta Sidoarjo karena hendak mengikuti aksi di DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura Surabaya.
"Ada sekitar 117 pelajar yang kami amankan hendak mengikuti aksi di Surabaya," kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Zain Dwi Nugroho, Kamis, 26 September 2019.
Ratusan pelajar ditangkap di beberapa titik di perbatasan Surabaya-Sidoarjo. Mereka yang ditangkap tak hanya datang dari Sidoarjo, ada pula dua remaja dari Pasuruan.
"Ini ada dua orang dari Pasuruan, sebenarnya dia sudah lulus. Tapi dia sengaja memakai seragam sekolah untuk ikut aksi," jelasnya.
Dia menerangkan dari dua remaja Pasuruan itu tak ditemukan senjata tajam. Tapi pihaknya tetap mendalami keterlibatan dua remaja Pasuruan tersebut.
"Setelah kami data, mereka kami minta menghubungi orang tuanya untuk menjemput mereka. Nanti polisi memberi arahan ke orang tua agar menjaga anaknya," tandasnya.
Kepala sekolah SMPN 1 Jabon, Didik Winarko, bersama guru bimbingan konseling tampak di Mapolres Sidoarjo. Didik mengaku mendapat informasi bahwa para muridnya dibawa ke Mapolres Sidoarjo.
"Tadi kami dikabari dinas Pendidikan. Saya diminta ke sini karena ada murid yang dibawa ke sini," ungkapnya.
Didik menuturkan ada tiga siswa kelas VIII yang ditangkap. Ketiganya, kata Didik, sebelumnya mengikuti pelajaran.
"Mungkin mereka kabur saat salat jemaah. Karena pagi harinya mereka ada di sekolah," jelasnya
Dia memastikan bakal memanggil masing-masing orang tua siswa untuk pengarahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)