Bandung: Asisten Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Eddy Nasution memastikan aktivitas di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Kota Bandung, akan tetap berlangsung.
"Tidak ada iktikad untuk mematikan Bandara Husein Sastranegara. Pemindahan sejumlah penerbangan (ke Bandara Kertajati) justru bisa membuat rute-rute penerbangan lain masuk ke Bandara Husein," kata Eddy Nasution, melansir Antara, Selasa, 10 Desember 2019.
Pemkot Bandung sebelumnya meminta pemerintah bisa 'menghidupkan' kembali Bandara Husein yang sekarang disebut mati suri. Pengalihan penerbangan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi alasan 'mati suri'-nya Bandara Husein.
"Kita mesti lihat lima atau berapa tahun ke depan. Apakah Bandara Husein masih cukup menampung penambahan rute dan penumpang. Kenyamanan ini kan kurang, untuk parkir kendaraan saja sekarang sudah susah," ujar Eddy.
Menurut dia, pemindahan beberapa rute penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati sebenarnya hanya masalah pembagian rute mana yang ditempatkan di bandara mana. Selama ini, Bandara Husein masih mendapat banyak penumpang dan wisatawan, khususnya yang datang dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.
Selain itu beberapa rute di Pulau Jawa pun masih aktif dan harapannya rute penerbangan lintas Jawa bisa bertambah. Seperti yang sudah dilakukan perusahaan penerbangan yang menyediakan rute Bandung-Banyuwangi.
"Rute internasional juga nanti bisa tambah. Sebelumnya kalau mau tambah pesawat masuk saja ke Bandara Husein sangat susah karena memang tempatnya terbatas," ujar Eddy.
Ia mengatakan keberadaan Bandara Kertajati juga bisa dimanfaatkan masyarakat atau wisatawan yang ingin pulang selain ke Kota Bandung atau berwisata di daerah Jawa Barat lainnya.
"Karena akses dari Kertajati misalnya ke Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan beberapa kota lain lebih dekat ketimbang mereka harus datang dulu ke Bandung," kata dia.
Hal ini, kata dia, tinggal masalah pembagian rute dan penyebaran minat wisatawan ketika bertandang ke Jawa Barat. "Sehingga sekali lagi kita bukannya ingin mematikan Bandara Husein," katanya.
Keberadaan Bandara Kertajati, tambahnya, justru berdampak baik bagi pertumbuhan perekonomian dan menandakan penggunaan pesawat terbang yang datang dan pergi dari suatu provinsi lebih banyak.
Eddy menambahkan pemda nantinya tinggal berkoordinasi untuk memaksimalkan setiap bandara yang ada seperti Bandara Husein khusus penerbangan domestik Pulau Jawa dan beberapa penerbangan internasional.
"Lalu Bandara Kertajati bisa dipakai untuk penerbangan umrah dan haji. Selain itu bisa ada juga bandara-bandara penunjang seperti yang di Tasikmalaya, Pangadaran, Cirebon, dan daerah lainnya. Dan semakin banyak bandara di Jabar itu pertanda bagus," jelas dia.
Bandung: Asisten Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Eddy Nasution memastikan aktivitas di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Kota Bandung, akan tetap berlangsung.
"Tidak ada iktikad untuk mematikan Bandara Husein Sastranegara. Pemindahan sejumlah penerbangan (ke Bandara Kertajati) justru bisa membuat rute-rute penerbangan lain masuk ke Bandara Husein," kata Eddy Nasution, melansir
Antara, Selasa, 10 Desember 2019.
Pemkot Bandung sebelumnya meminta pemerintah bisa 'menghidupkan' kembali Bandara Husein yang sekarang disebut mati suri. Pengalihan penerbangan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi alasan 'mati suri'-nya Bandara Husein.
"Kita mesti lihat lima atau berapa tahun ke depan. Apakah Bandara Husein masih cukup menampung penambahan rute dan penumpang. Kenyamanan ini kan kurang, untuk parkir kendaraan saja sekarang sudah susah," ujar Eddy.
Menurut dia, pemindahan beberapa rute penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati sebenarnya hanya masalah pembagian rute mana yang ditempatkan di bandara mana. Selama ini, Bandara Husein masih mendapat banyak penumpang dan wisatawan, khususnya yang datang dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.
Selain itu beberapa rute di Pulau Jawa pun masih aktif dan harapannya rute penerbangan lintas Jawa bisa bertambah. Seperti yang sudah dilakukan perusahaan penerbangan yang menyediakan rute Bandung-Banyuwangi.
"Rute internasional juga nanti bisa tambah. Sebelumnya kalau mau tambah pesawat masuk saja ke Bandara Husein sangat susah karena memang tempatnya terbatas," ujar Eddy.
Ia mengatakan keberadaan Bandara Kertajati juga bisa dimanfaatkan masyarakat atau wisatawan yang ingin pulang selain ke Kota Bandung atau berwisata di daerah Jawa Barat lainnya.
"Karena akses dari Kertajati misalnya ke Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan beberapa kota lain lebih dekat ketimbang mereka harus datang dulu ke Bandung," kata dia.
Hal ini, kata dia, tinggal masalah pembagian rute dan penyebaran minat wisatawan ketika bertandang ke Jawa Barat. "Sehingga sekali lagi kita bukannya ingin mematikan Bandara Husein," katanya.
Keberadaan Bandara Kertajati, tambahnya, justru berdampak baik bagi pertumbuhan perekonomian dan menandakan penggunaan pesawat terbang yang datang dan pergi dari suatu provinsi lebih banyak.
Eddy menambahkan pemda nantinya tinggal berkoordinasi untuk memaksimalkan setiap bandara yang ada seperti Bandara Husein khusus penerbangan domestik Pulau Jawa dan beberapa penerbangan internasional.
"Lalu Bandara Kertajati bisa dipakai untuk penerbangan umrah dan haji. Selain itu bisa ada juga bandara-bandara penunjang seperti yang di Tasikmalaya, Pangadaran, Cirebon, dan daerah lainnya. Dan semakin banyak bandara di Jabar itu pertanda bagus," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)