Umat Hindu berkeliling desa saat melakukan Tradisi Ngerebeg di Desa Adat Penglipuran, Bangli, Bali. Antara/Fikri Yusuf
Umat Hindu berkeliling desa saat melakukan Tradisi Ngerebeg di Desa Adat Penglipuran, Bangli, Bali. Antara/Fikri Yusuf

Wisatawan Asing Turut Sembahyang saat Galungan

Antara • 24 Juli 2019 20:17
Gianyar: Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan membuat Kota Ubud, Gianyar, dipenuhi para turis asing dan lokal. Sebagian mengenakan pakaian upacara, bahkan beberapa di antaranya ikut persembahyangan bersama umat Hindu Bali di Pura Dalam Desa Pakraman Ubud, Gianyar.
 
“Kami tidak beragama Hindu, tapi ikut proses sembahyang dan ikut berdoa di Pura Dalam, Ubud, bersama masyarakat Hindu Bali,” kata Barteck dan Aneta, sepasang warga Polandia, di Ubud, Rabu, 24 Juli 2019
 
Kadek, seorang Mangku (pendeta) Pura Dalam, Ubud, mengatakan banyak turis asing yang ikut sembahyang di pura tersebut sejak pagi hingga siang. Beberapa beragama Hindu, namun sebagian besar tidak.

"Tapi mereka tetap sembahyang bersama masyarakat Hindu Bali, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
 
Masyarakat Hindu Bali menyambut pemeluk agama lain ikut persembahyangan di pura.
 
Mayoritas turis datang ke berbagai pura di kota Ubud untuk menyaksikan masyarakat Hindu Bali sembahyang dan berdoa merayakan hari raya Galungan dan Kuningan.
 
Di dalam Pura mereka membuat foto dan video mengabadikan masyarakat Hindu Bali. Untuk masuk ke dalam pura, turis wajib menggunakan pakaian adat. Laki-laki wajib menggunakan sarung dan udeng. Sedangkan, wanita menggunakan baju kebaya.
 
Turis sudah memadati Jalan Raya Ubud mulai sekitar 08.00-12.00 Wita untuk melihat masyarakat Hindu Bali merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Walaupun banyak toko yang tutup, turis tetap keluar penginapan dan melihat perayaan Galungan dan Kuningan.
 
Bagi masyarakat Hindu Bali, perayaan Galungan dan Kuningan merupakan hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) tersebut diisi dengan persembahyangan di Pura tiap desa adat di seluruh Bali. Masyarakat Hindu Bali melakukan persembahyangan ke beberapa pura.
 
Pada saat hari raya Galungan dan Kuningan, adat istiadat Hindu Bali mewajibkan setiap rumah memasang penjor. Penjor adalah sebatang bambu yang tinggi dan panjang diberikan hiasan dan yang paling utama adalah padi serta tempat sesajen.
 
Karena setiap rumah memasang penjor di depan rumahnya sehingga seluruh jalan di Ubud dan daerah lainnya di Gianyar menjadi indah dan sangat menarik turis untuk membuat foto berlatarbelakang penjor.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan