Cirebon: Renovasi dua kelas yang ambruk di SMPN 2 Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih belum jelas waktunya. Belum ada kepastian kapan kelas yang ambruk menimpa puluhan siswa itu akan diperbaiki.
Humas SMPN 2 Plumbon, Omang A Rohman mengatakan bahwa dirinya hanya mendapatkan informasi bangunan yang ambruk ini akan direnovasi secepatnya.
"Tapi tidak disebutkan kapan waktunya," kata Omang di Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 8 Oktober 2019.
Omang mengatakan saat ini memang terdapat pekerja yang sedang membenahi puing di kelas yang ambruk kemarin. Namun para pekerja tersebut tidak sedang merenovasi bangunan.
"Mereka hanya mengumpulkan puing-puing bekas runtuhan saja," jelas Omang.
Ia juga menambahkan, bahwa selain dua kelas yang ambruk, tujuh kelas lainnya juga saat ini tidak bisa digunakan. Tujuh ruangan tersebut terpaksa dikosongkan, karena kondisinya membahayakan.
Pengosongan kelas sudah dilakukan sejak dua hari pasca peristiwa ambruknya dua kelas terjadi di sekolah tersebut. Akibat banyaknya kelas yang tidak bisa digunakan, membuat proses belajar mengajar, dibagi dua waktu.
"Kelas 8 semuanya siang. Sedangkan kelas 7 dan 9 pagi," pungkas Omang.
Cirebon: Renovasi dua kelas yang ambruk di SMPN 2 Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih belum jelas waktunya. Belum ada kepastian kapan kelas yang ambruk menimpa puluhan siswa itu akan diperbaiki.
Humas SMPN 2 Plumbon, Omang A Rohman mengatakan bahwa dirinya hanya mendapatkan informasi bangunan yang ambruk ini akan direnovasi secepatnya.
"Tapi tidak disebutkan kapan waktunya," kata Omang di Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 8 Oktober 2019.
Omang mengatakan saat ini memang terdapat pekerja yang sedang membenahi puing di kelas yang ambruk kemarin. Namun para pekerja tersebut tidak sedang merenovasi bangunan.
"Mereka hanya mengumpulkan puing-puing bekas runtuhan saja," jelas Omang.
Ia juga menambahkan, bahwa selain dua kelas yang ambruk, tujuh kelas lainnya juga saat ini tidak bisa digunakan. Tujuh ruangan tersebut terpaksa dikosongkan, karena kondisinya membahayakan.
Pengosongan kelas sudah dilakukan sejak dua hari pasca peristiwa ambruknya dua kelas terjadi di sekolah tersebut. Akibat banyaknya kelas yang tidak bisa digunakan, membuat proses belajar mengajar, dibagi dua waktu.
"Kelas 8 semuanya siang. Sedangkan kelas 7 dan 9 pagi," pungkas Omang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)