medcom.id, Makassar: Gurauan membawa bom kembali terlontar di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 3 Maret 2017. Kali ini pelakunya Hisyam Ihsan, 52, dosen sebuah perguruan tinggi negeri di Makassar.
Hisyam ditangkap petugas keamanan bandara saat akan menaruh tas di kabin pesawat Garuda Airlines nomor penerbangan GA-611 Rute Makassar-Cengkareng.
Humas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Turah Aji Ari mengatakan, kejadian sekitar pukul 06.10 WITA. Awalnya petugas kru pesawat mengarahkan Hisyam meletakkan barang ke rak tas atau head rack. Namun, rak 29E, tepat di atas kursinya, sudah penuh.
"Secara spontan dia bilang tasnya berisi bom. Itu supaya penumpang lain memindahkan barangnya," kata Turah, saat dikonfirmasi lewat telepon.
Ocehan itu membuat seluruh penumpang beserta barang di kabin dan bagasi diturunkan untuk pemeriksaan ulang. Adapun pelaku dibawa ke pos keamanan bandara untuk dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksan, tidak ditemukan satu pun barang berbahaya.
Bergurau karena Kesal
Turah mengatakan, berdasarkan interogasi singkat petugas keamanan, Hisyam mengaku, bergurau. Saat itu dia berencana ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan.
"Dia meminta maaf karena perbuatannya spontan. Dia marah karena rak yang seharusnya menjadi tempatnya menyimpan tas, sudah diisi barang dari penumpang lain," ujar Turah.
Pesawat Garuda Airlines GA-611 berisi 209 penumpang. Akibat gurauan bom, keberangkatan yang dijadwalkan pukul 06.20 WITA, harus tertunda hingga pukul 12.20 WITA.
Aji mengungkapkan, dampak dari penundaan itu, sebanyak 19 penumpang memutuskan pindah pesawat. Sehingga yang berangkat tinggal 184 penumpang.
"Penumpang yang bergurau bom beserta lima rombongannya dinyatakan cancel (tak berangkat) oleh maskapai karena dianggap mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang lain," kata Turah.
Hisyam sudah dipulangkan usai menjalani interogasi.
Gurauan penumpang soal bahan peledak bukan sekali ini terjadi di Bandara Makassar. Kejadian serupa terjaid pada 21 Februari lalu. Seorang penumpang Sriwijaya Air tujuan Makassar-Merauke juga diturunkan dari pesawat sebelum berangkat karena mengaku membawa granat. Saat itu, penerbangan juga sempat ditunda beberapa jam.
Turah berharap kejadian ini tidak terulang kembali. "Kami sudah mengimbau soal hal ini melalui pemberitahuan di berbagai sudut bandara. Meski bercanda, ini mengganggu pengguna jasa lainnya."
medcom.id, Makassar: Gurauan membawa bom kembali terlontar di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 3 Maret 2017. Kali ini pelakunya Hisyam Ihsan, 52, dosen sebuah perguruan tinggi negeri di Makassar.
Hisyam ditangkap petugas keamanan bandara saat akan menaruh tas di kabin pesawat Garuda Airlines nomor penerbangan GA-611 Rute Makassar-Cengkareng.
Humas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Turah Aji Ari mengatakan, kejadian sekitar pukul 06.10 WITA. Awalnya petugas kru pesawat mengarahkan Hisyam meletakkan barang ke rak tas atau
head rack. Namun, rak 29E, tepat di atas kursinya, sudah penuh.
"Secara spontan dia bilang tasnya berisi bom. Itu supaya penumpang lain memindahkan barangnya," kata Turah, saat dikonfirmasi lewat telepon.
Ocehan itu membuat seluruh penumpang beserta barang di kabin dan bagasi diturunkan untuk pemeriksaan ulang. Adapun pelaku dibawa ke pos keamanan bandara untuk dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksan, tidak ditemukan satu pun barang berbahaya.
Bergurau karena Kesal
Turah mengatakan, berdasarkan interogasi singkat petugas keamanan, Hisyam mengaku, bergurau. Saat itu dia berencana ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan.
"Dia meminta maaf karena perbuatannya spontan. Dia marah karena rak yang seharusnya menjadi tempatnya menyimpan tas, sudah diisi barang dari penumpang lain," ujar Turah.
Pesawat Garuda Airlines GA-611 berisi 209 penumpang. Akibat gurauan bom, keberangkatan yang dijadwalkan pukul 06.20 WITA, harus tertunda hingga pukul 12.20 WITA.
Aji mengungkapkan, dampak dari penundaan itu, sebanyak 19 penumpang memutuskan pindah pesawat. Sehingga yang berangkat tinggal 184 penumpang.
"Penumpang yang bergurau bom beserta lima rombongannya dinyatakan cancel (tak berangkat) oleh maskapai karena dianggap mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang lain," kata Turah.
Hisyam sudah dipulangkan usai menjalani interogasi.
Gurauan penumpang soal bahan peledak bukan sekali ini terjadi di Bandara Makassar. Kejadian serupa terjaid pada 21 Februari lalu. Seorang penumpang Sriwijaya Air tujuan Makassar-Merauke juga diturunkan dari pesawat sebelum berangkat karena mengaku membawa granat. Saat itu, penerbangan juga sempat ditunda beberapa jam.
Turah berharap kejadian ini tidak terulang kembali. "Kami sudah mengimbau soal hal ini melalui pemberitahuan di berbagai sudut bandara. Meski bercanda, ini mengganggu pengguna jasa lainnya."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)