Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, MTVN - Andi Aan
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, MTVN - Andi Aan

Kemristekdikti Dukung Inovasi Bangunkan Lahan Tidur

Andi Aan Pranata • 17 Maret 2017 17:03
medcom.id, Makassar: Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan dukungannya terhadap peningkatan sektor pertanian di tanah air. Bentuk dukungan, salah satunya, melalui kebijakan memperkaya riset yang menghasilkan inovasi inovasi.
 
"Riset kalau bisa bersama Kementerian Pertanian, dimanfaatkan di bidang pertanian, akan sangat baik. Ke depan Indonesia akan bisa swasembada pangan," kata Nasir saat menghadiri seminar temu inovasi pertanian di Universitas Muslim Indonesia, jalan Urip Sumoharjo Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 17 Maret 2017.
 
Nasir mengungkapkan Kemristekdikti tidak sekadar melakukan riset di laboratorium. Hasil inovasi sudah langsung dirasakan manfaatnya pada praktik di lapangan. Dia mencontohkan sebagaimana inovasi pengembangan varietas padi unggul, yang meningkatkan kapasitas produksi.

"Dari yang tadinya kapasitas produksi hanya 6 ton per hektar, sekarang bisa sepuluh sampai 12 ton," ujarnya.
 
Menurut Nasir, pihaknya sedang gencar mengembangkan inovasi padi gogo. Inovasi ini memungkinkan padi ditanam pada lahan tanah hujan saat dalam kondisi kering di musim kemarau. Inovasi itu sesuai dengan gerakan Kementerian Pertanian 'membangunkan' lahan tidur untuk peningkatan kapasitas produksi.
 
Kemristekdikti menyediakan 50 ribu hektar lahan untuk menyiapkan bibit padi gogo. Nasir mengklaim varietas tersebut sudah diuji coba sebelumnya dan cocok diterapkan di seluruh Indonesia. "Kita sediakan 50 ribu hektar lahan untuk bibit. Varietas ini sudah diuji coba, dan cocok untuk seluruh Indonesia," kata dia.
 
Selain riset, Nasir juga menuturkan kebijakannya meningkatkan publikasi ilmiah. Saat ini publikasi ilmiah di Indonesia disebutkan mencapai 11.367 jurnal. Jumlah itu meningkat pesat dibandingkan tahun 2015, yang berkisar 4.200 jurnal. "Guru besar kita ada sekitar 5.600. Lektor kepala 38 ribu orang. Meski publikasi meningkat luar biasa, tetap tidak cukup. Yang paling penting menghasilkan inovasi."
 
ANDI AAN PRANATA
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan