medcom.id, Denpasar: Pertama kalinya dalam sejarah, Desa Adat Pakraman Renon menggelar Tari Rejang Sutri. Tarian sakral yang dilakukan sebagai bentuk proteksi ini sebelumnya tidak pernah dilakukan di desa yang sudah ada sejak 913 Masehi atau sekitar 835 caka ini.
"Tari Rejang Sutri ini dilaksanakan untuk memberikan hiburan kepada Dewa dan Dewi. Apalagi umat Hindu di Bali sebentar lagi merayakan Hari Suci Nyepi tahun caka 1939," kata Sekertaris Bendesa Adat Pakraman Renon, Wayan Udiyana, di Pura Agung Desa Pakraman Renon, Jalan Tukad Balian, Denpasar, Bali, Senin, 28 Maret 2017.
Udiyana menjelaskan, Tari Rejang Sutri ini dibawakan 42 penari dewasa. Mereka menari dengan iringan musik gamelan yang khas dan disertai dengan mantra-mantra khusus dari para ida pedanda.
Desa Adat Pakraman Renon menggelar Tari Rejang Sutri -- MTVN/Raiza Andini
Upacara sakral ini diikuti seluruh warga di empat banjar Desa Adat Pakraman Renon, yaitu Banjar Adat Desa Pande, Banjar Adat Desa Tengah, Banjar Adat Desa Peken, dan Banjar Adat Desa Kelod. Di Pura Agung Desa Pakraman Renon juga dilaksanakan Tari Rejang Dewa yang dibawakan tujuh penari usia delapan hingga 12 tahun.
"Kenapa tujuh penari? Karena tarian ini angkanya harus ganjil," ujar Udiyana.
Tari Rejang Sutri dan Tari Rejang Dewa hanya boleh dipentaskan di tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Hindu, yaitu di halaman dalam atau jabe (luar) tengah dari sebuah pura. Sebab, tarian ini sebagai bentuk rasa syukur dan pemujaan terhadap dewa-dewi.
Tarian ini juga hanya boleh dipentaskan pada saat upacara keagamaan. "Tarian ini dilakukan orang-orang khusus untuk persembahan Sang Hyang Widhi Wasa," tutupnya.
Usai melaksanakan dua tarian sakral tersebut, warga melanjutkan upacara lainnya. Ada beberapa orang yang kesurupan dengan menyabetkan keris di tubuhnya sebagai bentuk pemujaan akan kesaktian Tuhan.
Sejumlah warga kesurupan usai Tari Rejang Sutri dan Tari Rejang Dewa ditampilkaan -- MTVN/Raiza Andini
medcom.id, Denpasar: Pertama kalinya dalam sejarah, Desa Adat Pakraman Renon menggelar Tari Rejang Sutri. Tarian sakral yang dilakukan sebagai bentuk proteksi ini sebelumnya tidak pernah dilakukan di desa yang sudah ada sejak 913 Masehi atau sekitar 835 caka ini.
"Tari Rejang Sutri ini dilaksanakan untuk memberikan hiburan kepada Dewa dan Dewi. Apalagi umat Hindu di Bali sebentar lagi merayakan Hari Suci Nyepi tahun caka 1939," kata Sekertaris Bendesa Adat Pakraman Renon, Wayan Udiyana, di Pura Agung Desa Pakraman Renon, Jalan Tukad Balian, Denpasar, Bali, Senin, 28 Maret 2017.
Udiyana menjelaskan, Tari Rejang Sutri ini dibawakan 42 penari dewasa. Mereka menari dengan iringan musik gamelan yang khas dan disertai dengan mantra-mantra khusus dari para ida pedanda.
Desa Adat Pakraman Renon menggelar Tari Rejang Sutri -- MTVN/Raiza Andini
Upacara sakral ini diikuti seluruh warga di empat banjar Desa Adat Pakraman Renon, yaitu Banjar Adat Desa Pande, Banjar Adat Desa Tengah, Banjar Adat Desa Peken, dan Banjar Adat Desa Kelod. Di Pura Agung Desa Pakraman Renon juga dilaksanakan Tari Rejang Dewa yang dibawakan tujuh penari usia delapan hingga 12 tahun.
"Kenapa tujuh penari? Karena tarian ini angkanya harus ganjil," ujar Udiyana.
Tari Rejang Sutri dan Tari Rejang Dewa hanya boleh dipentaskan di tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Hindu, yaitu di halaman dalam atau jabe (luar) tengah dari sebuah pura. Sebab, tarian ini sebagai bentuk rasa syukur dan pemujaan terhadap dewa-dewi.
Tarian ini juga hanya boleh dipentaskan pada saat upacara keagamaan. "Tarian ini dilakukan orang-orang khusus untuk persembahan Sang Hyang Widhi Wasa," tutupnya.
Usai melaksanakan dua tarian sakral tersebut, warga melanjutkan upacara lainnya. Ada beberapa orang yang kesurupan dengan menyabetkan keris di tubuhnya sebagai bentuk pemujaan akan kesaktian Tuhan.
Sejumlah warga kesurupan usai Tari Rejang Sutri dan Tari Rejang Dewa ditampilkaan -- MTVN/Raiza Andini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NIN)