Tangerang: Pihak sekolah negeri di Curug, Kabupaten Tangerang, menghentikan sementara kegiatan ekstrakulikuler sementara waktu. Penghentian ini dilakukan paska adanya aksi pencabulan oleh oknum guru honor terhadap tiga siswanya.
Pihak sekolah mengakui kecolongan adanya peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut.
"Sementara kita off kegiatan ekskul sambil kita benahi ke depan," kata kepala SMP negeri di Curug, Kabupaten Tangerang, Nuraenun, saat ditemui, Rabu, 20 Juli 2022.
Dia menyebutkan dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru berinisial AR terhadap tiga orang siswanya itu terjadi pada masa latihan Pramuka dan Paskibra.
Baca: Dikenal Sopan, Guru Agama di Tangerang Malah Cabuli 3 Anak Didik
"Sebenarnya ekskul belum aktif, karena mau masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru. (Penghentian sementara ekskul) yang jelas itu tidak akan selamanya," ungkap dia
Sebelumnya, pihak sekolah mengaku kaget dan tidak menyangka kasus pelecehan terjadi di lingkungan sekolahnya. Sekolah juga mengutuk kerasan oknum guru dan pelatih ekstrakulikuler sekolah yang diduga melakukan tindak pelecehan tersebut.
"Saya mengecam dan terpukul dengan kejadian ini. Sebagai kepala Sekolah saya tetap memberi motivasi kepada guru dan para siswa lainnya untuk tetap menggelar pembelajaran," kata Nuraenun.
Tangerang: Pihak sekolah negeri di Curug, Kabupaten
Tangerang, menghentikan sementara kegiatan ekstrakulikuler sementara waktu. Penghentian ini dilakukan paska adanya aksi
pencabulan oleh oknum guru honor terhadap tiga siswanya.
Pihak sekolah mengakui kecolongan adanya peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut.
"Sementara kita o
ff kegiatan ekskul sambil kita benahi ke depan," kata kepala SMP negeri di Curug, Kabupaten Tangerang, Nuraenun, saat ditemui, Rabu, 20 Juli 2022.
Dia menyebutkan dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru berinisial AR terhadap tiga orang siswanya itu terjadi pada masa latihan Pramuka dan Paskibra.
Baca:
Dikenal Sopan, Guru Agama di Tangerang Malah Cabuli 3 Anak Didik
"Sebenarnya ekskul belum aktif, karena mau masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru. (Penghentian sementara ekskul) yang jelas itu tidak akan selamanya," ungkap dia
Sebelumnya, pihak sekolah mengaku kaget dan tidak menyangka kasus pelecehan terjadi di lingkungan sekolahnya. Sekolah juga mengutuk kerasan oknum guru dan pelatih ekstrakulikuler sekolah yang diduga melakukan tindak pelecehan tersebut.
"Saya mengecam dan terpukul dengan kejadian ini. Sebagai kepala Sekolah saya tetap memberi motivasi kepada guru dan para siswa lainnya untuk tetap menggelar pembelajaran," kata Nuraenun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)