Surabaya: Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Surabaya hingga saat ini mencapai 30-40 persen. Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya mencatat ada sekitar 45 ribu penerima PKH dan 85 ribu penerima BPNT.
"Penyaluran bantuan PKH dan BPNT di Surabaya sudah masuk tahap ketiga, karena untuk tahap pertama dan dua sudah selesai beberapa waktu lalu," kata Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin, Senin, 22 Agustus 2022.
Menurut Anna, penyaluran bantuan di wilayahnya biasanya memakan waktu maksimal tiga bulan. Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan percepatan penyaluran bantuan tersebut.
"Kami terus melakukan percepatan bersama teman-teman kecamatan, juga dibantu BNI berkolaborasi turut mengundang KPM-nya di kecamatan masing-masing. Cara ini kami lakukan untuk mempercepat penyalurannya," ujarnya.
Anna berharap warga Kota Surabaya tidak hanya bertumpu dan mengandalkan bantuan dari pemerintah, mengingat bantuan itu hanya sebesar Rp200 ribu. Ia berharap warga bisa memanfaatkan bantuan program Atensi yang diberikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) karena bisa langsung membuka usaha dan pendapatannya pasti akan bertambah.
Baca: 1.003 Desa di NTT Rampung Salurkan BLT Dana Desa
Kedepannya, lanjut Anna, skema bantuan program atensi dari Kemensos dan Pemkot akan diubah. Misalnya, bagi usia produktif, pemkot akan menyalurkan kepada Program Padat Karya, sehingga warga bisa mendapatkan pendapatan dari program tersebut.
"Kalau dari Kemensos nanti juga akan dialihkan menjadi Program Usaha Ekonomi, terutama untuk warga yang masih berusia 45 tahun ke bawah. Jadi, ayo dimanfaatkan program-program ini,” ucap dia.
Surabaya: Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Surabaya hingga saat ini mencapai 30-40 persen. Dinas Sosial (Dinsos)
Surabaya mencatat ada sekitar 45 ribu penerima PKH dan 85 ribu penerima BPNT.
"Penyaluran bantuan PKH dan BPNT di Surabaya sudah masuk tahap ketiga, karena untuk tahap pertama dan dua sudah selesai beberapa waktu lalu," kata Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin, Senin, 22 Agustus 2022.
Menurut Anna, penyaluran bantuan di wilayahnya biasanya memakan waktu maksimal tiga bulan. Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan percepatan penyaluran bantuan tersebut.
"Kami terus melakukan percepatan bersama teman-teman kecamatan, juga dibantu BNI berkolaborasi turut mengundang KPM-nya di kecamatan masing-masing. Cara ini kami lakukan untuk mempercepat penyalurannya," ujarnya.
Anna berharap warga Kota Surabaya tidak hanya bertumpu dan mengandalkan bantuan dari pemerintah, mengingat bantuan itu hanya sebesar Rp200 ribu. Ia berharap warga bisa memanfaatkan bantuan program Atensi yang diberikan oleh
Kementerian Sosial (Kemensos) karena bisa langsung membuka usaha dan pendapatannya pasti akan bertambah.
Baca:
1.003 Desa di NTT Rampung Salurkan BLT Dana Desa
Kedepannya, lanjut Anna, skema bantuan program atensi dari Kemensos dan Pemkot akan diubah. Misalnya, bagi usia produktif, pemkot akan menyalurkan kepada Program Padat Karya, sehingga warga bisa mendapatkan pendapatan dari program tersebut.
"Kalau dari Kemensos nanti juga akan dialihkan menjadi Program Usaha Ekonomi, terutama untuk warga yang masih berusia 45 tahun ke bawah. Jadi, ayo dimanfaatkan program-program ini,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)