Ilustrasi guru memanfaatkan teknologi internet untuk pembelajaran jarak jauh. Foto: MI/Susanto
Ilustrasi guru memanfaatkan teknologi internet untuk pembelajaran jarak jauh. Foto: MI/Susanto

Cerita Guru Beradaptasi pada Teknologi Selama Pandemi

Medcom • 13 Juli 2022 15:00
Riau: Pandemi covid-19 menerjang, para tenaga pendidik kewalahan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mereka bingung karena harus mengandalkan teknologi seperti aplikasi konferensi video dan pesan instan dalam proses belajar mengajar.
 
“Waktu itu ada macam-macam caranya, ada yang pakai aplikasi pesan instan, meetingnya pakai aplikasi konferensi video, tapi trial dan ada batas waktunya,” kata tenaga pendidik asal Kepulauan Riau, Sumadi.
 
Sumardi kini berperan sebagai Kapten Belajar.id, yaitu pemimpin komunitas pendidik belajar yang dikelola Pusdatin-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)

Menjelang akhir 2020, Kemendikbudristek merilis platform Belajar.id yang memberikan akses kepada para pengajar dan murid ke alat-alat kolaborasi Google Workspace for Education seperti Google Classroom, Google Meet, Google Chat, Google Drive, serta menggelar pelatihan-pelatihan bagi tenaga pendidik untuk aktivasi akun ini.
 
“Saat pandemi, guru sulit untuk memberi bimbingan jika siswa kesulitan atau kurang memahami pelajaran. Kini, siswa bisa berkonsultasi dengan guru melalui Google Meet atau Google Classroom secara langsung,” tambah Andi.
 
Para tenaga pendidik mulai belajar memanfaatkan platform tersebut. Perubahan paling signifikan terjadi ketika para tenaga pendidik mulai beralih ke kegiatan belajar-mengajar tanpa menggunakan kertas. 
 
“Dulu kan memakai aplikasi pesan instan. Saat ujian itu kan murid menggunakannya untuk memotret jawaban soal. Ini bikin memori penuh. Mereka harus hapus manual, butuh waktu juga. Nah, kalau pake Google Drive di Belajar.id itu masih sangat cukup untuk sharing file saat ujian,” jelas Sumadi.
 
Selain itu, lewat Google Classroom, sistem pembelajaran dengan akun Belajar.id juga lebih rapi dan sistematis. Para guru bisa menaruh materi, soal-soal latihan, dan ujian. Ada juga fitur untuk merekam, sehingga siswa yang berhalangan hadir masih bisa mendapatkan materi.
 
"Sangat membantu sekali, user friendly, konsepnya sederhana dan fiturnya bisa diandalkan. Tidak hanya di Indonesia bagian barat saja, yang notabene jaringan internet lebih kuat, melainkan juga di daerah yang blank spot,” ujar Sumadi.
 
Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Riau Andi Agung mengakui keberadaan Belajar.id membuat pembelajaran menjadi lebih variatif. Guru bisa menggunakan model pembelajaran berbasis TIK, seperti Flip Class, problem-based learning, project-based learning, dan Arena Belajar Mandiri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan