Sleman: Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Danang Maharsa, mengingatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam. Menurut dia hal tersebut sangat dibutuhkan demi menjaga Indeks Kualitas Air di Kabupaten Sleman.
"Terlebih Kabupaten Sleman merupakan hulu dari semua sungai yang mengalir di wilayah DIY," kata Danang di Sleman, Minggu, 25 September 2022.
Dalam acara di salah satu gereja, Danang mengatakan tema yang diangkat adalah Kewenangan Negara dan Partisipasi Gereja dalam Merawat Sungai. Menurut dia perlu peran semua kalangan masyarakat untuk sama-sama menjaga kelestarian alam.
"Saya merasa senang sekaligus mengapresiasi pihak Gereja Katolik Santa Maria Assumpta. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pihak gereja terhadap kelestarian alam, khususnya di wilayah lereng Gunung Merapi sebagai hulu sungai di DIY," jelasnya.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah berupaya guna mengatasi permasalahan kualitas air permukaan dan air tanah di Kabupaten Sleman.
Di antaranya melalui program Kali Bersih yang dilakukan setiap tahun di 17 kapanewon (kecamatan), yang meliputi gerakan kebersihan sungai, penyisiran sungai, pembinaan dan pemberian bantuan septictank, pembuatan IPAL komunal atau Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat serta merti kali dan festival kali.
"Selain itu Pemkab Sleman juga menggerakan Komunitas Sungai dan pembangunan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH)," ungkapnya.
Menurut dia Pemkab Sleman terus mengupayakan pengelolaan sumber daya air melalui penanaman pohon, pengelolaan sungai, pengelolaan mata air, pembuatan sumur resapan, pembangunan embung dan pembangunan bendung.
"Hingga tahun ini sumber daya air alami yang teridentifikasi ada sejumlah 70 sungai dan 373 mata air. Sedangkan sumber daya air buatan yang terbangun sejumlah 29 embung," ujarnya.
Sleman: Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), Danang Maharsa, mengingatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap
kelestarian alam. Menurut dia hal tersebut sangat dibutuhkan demi menjaga Indeks
Kualitas Air di Kabupaten Sleman.
"Terlebih Kabupaten Sleman merupakan hulu dari semua sungai yang mengalir di wilayah DIY," kata Danang di Sleman, Minggu, 25 September 2022.
Dalam acara di salah satu gereja, Danang mengatakan tema yang diangkat adalah Kewenangan Negara dan Partisipasi Gereja dalam Merawat Sungai. Menurut dia perlu peran semua kalangan masyarakat untuk sama-sama menjaga kelestarian alam.
"Saya merasa senang sekaligus mengapresiasi pihak Gereja Katolik Santa Maria Assumpta. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pihak gereja terhadap kelestarian alam, khususnya di wilayah lereng Gunung Merapi sebagai hulu sungai di DIY," jelasnya.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah berupaya guna mengatasi permasalahan kualitas air permukaan dan air tanah di Kabupaten Sleman.
Di antaranya melalui program Kali Bersih yang dilakukan setiap tahun di 17 kapanewon (kecamatan), yang meliputi gerakan kebersihan sungai, penyisiran sungai, pembinaan dan pemberian bantuan septictank, pembuatan IPAL komunal atau Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat serta merti kali dan festival kali.
"Selain itu Pemkab Sleman juga menggerakan Komunitas Sungai dan pembangunan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH)," ungkapnya.
Menurut dia Pemkab Sleman terus mengupayakan pengelolaan sumber daya air melalui penanaman pohon, pengelolaan sungai, pengelolaan mata air, pembuatan sumur resapan, pembangunan embung dan pembangunan bendung.
"Hingga tahun ini sumber daya air alami yang teridentifikasi ada sejumlah 70 sungai dan 373 mata air. Sedangkan sumber daya air buatan yang terbangun sejumlah 29 embung," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)