Bupati Sigi Mohamad Irwan bersama pihak BWS Sulawesi III meninjau kondisi Sungai Gumbasa, di Desa Pakuli Utara, Rabu, 12 Oktober 2022. ANTARA/HO-Prokopim Setda Pemkab Sigi
Bupati Sigi Mohamad Irwan bersama pihak BWS Sulawesi III meninjau kondisi Sungai Gumbasa, di Desa Pakuli Utara, Rabu, 12 Oktober 2022. ANTARA/HO-Prokopim Setda Pemkab Sigi

Kurangi Risiko Bencana, Bupati Sigi Minta Sungai Gumbasa Diperbaiki

Antara • 13 Oktober 2022 14:39
Sigi: Bupati Sigi, Mohamad Irwan, meminta Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III di Palu agar memperbaiki atau melakukan normalisasi alur Sungai Gumbasa untuk mengurangi risiko bencana.
 
"Minimal ada penanganan sementara atau penanganan jangka pendek yang dilakukan untuk minimalisasi risiko bencana banjir," kata Mohamad Irwan di Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis, 13 Oktober 2022.
 
Baca: 4 Pelajar SMP di Depok Hanyut Terbawa Arus Sungai saat LDKS

Dia mengatakan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sigi dan Kota Palu sejak Selasa, 11 Oktober 2022, membuat air Sungai Gumbasa di wilayah Kecamatan Gumbasa meluap dan mengikis daratan yang menjadi jalan poros Palu-Kulawi tepatnya di Desa Pakuli Utara.
 
Akibatnya, kata dia, jalan poros Palu-Kulawi di Desa Pakuli Utara terputus yang kemudian berdampak pada mobilitas masyarakat dan distribusi logistik dari Sigi ke Palu atau sebaliknya.

"Tentu hal ini akan berdampak pada ekonomi masyarakat, apalagi jalur alternatif yang digunakan harus berputar melewati Jalan Poros Palu Bangga," jelasnya.
 
Dia mengakui bahwa pihaknya bersama Kepala BWSS III telah meninjau lokasi terdampak erosi di Desa Pakuli Utara pada Rabu (12/10). Dalam peninjauan itu, ia meminta kepada Kepala BWSS III untuk melakukan langkah-langkah penanganan jangka pendek agar jalur transportasi yang terputus dapat kembali normal.
 
Irwan mengakui bahwa daerah yang dipimpinnya rentan terhadap bencana alam berupa banjir bandang dan longsor, gempa dan likuefaksi. Kerentanan itu, sebut dia, harus diikutkan dengan mitigasi fisik yang tentu dilakukan dengan bersinergi multipihak termasuk dengan BWSS.
 
Menurut dia, upaya BWSS dalam membangun infrastruktur sungai dengan normalisasi dan pembangunan dinding penahan erosi menjadi satu upaya mengurangi risiko bencana.
 
Pada bulan September 2022 bencana yang sama juga terjadi, saat itu air Sungai Gumbasa mengikis daratan yang kemudian membuat jalur transportasi terputus. Tidak hanya itu, meluapnya air Sungai Gumbasa pada September 2022 juga membuat sedikitnya 182 keluarga atau 662 jiwa terdampak banjir.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan