Solo: Kota Solo, Jawa Tengah, akan memiliki rumah sakit khusus pengobatan tradisional. Fasilitas kesehatan yang digagas Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu rencananya dibangun di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo.
"Bersama Pak Wali Kota (Solo, FX Hadi Rudyatmo) kita bicarakan, pengobatan tradisional ini merupakan kearifan lokal yang harus ditonjolkan. Sebenarnya RS pengobatan tradisional ini bisa mendunia," ujar Terawan, di Solo, Jumat, 3 Juli 2020.
Terawan berharap pengobatan tradisional di rumah sakit dapat dijadikan sebagai medical tourism. Bukan tidak mungkin, kata dia, pengobatan tradisional ikut berkontribusi menemukan antivirus korona baru atau covid-19.
"Di sinilah kita ingin memodernisasi pengobatan tradisional, menjadikannya tempat pelayanan dan pengembangan riset, serta teknologi," bebernya.
Baca juga: 6 Warga Ogan Ilir Kedapatan Beli Surat Bebas Covid-19
Lebih lanjut, menurut Terawan, penempatan rumah sakit pengobatan tradisional di RSUD Bung Karno Solo, akan memudahkan pasokan obat tradisional masuk ke rumah sakit. Pasalnya, RSUD Bung Karno masih memiliki lahan cukup luas untuk dijadikan tempat budi daya tanaman herbal.
Sementara itu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memastikan keberadaan fasilitas kesehatan pengobatan tradisional tak akan menggeser kedudukan rumah sakit modern. Sebaliknya, pengobatan tradisional akan mendukung rumah sakit modern.
"Saya bukan dokter, tapi saya yakin kalau RS ini berkembang, usia orang Indonesia bisa lebih panjang lagi. Karena tidak ada lagi hemodialisis, artinya semakin minim ginjal rusak karena obat kimia," kata dia.
Di sisi lain, Rudy menegaskan fasilitas kesehatan pengobatan tradisional yang akan direalisasikan tersebut bukan rumah sakit percontohan. Pemkot Solo menginisiasi dan realisasinya akan didukung Kementerian Kesehatan mulai dari SDM hingga pendampingan.
Solo: Kota Solo, Jawa Tengah, akan memiliki rumah sakit khusus pengobatan tradisional. Fasilitas kesehatan yang digagas Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu rencananya dibangun di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo.
"Bersama Pak Wali Kota (Solo, FX Hadi Rudyatmo) kita bicarakan, pengobatan tradisional ini merupakan kearifan lokal yang harus ditonjolkan. Sebenarnya RS pengobatan tradisional ini bisa mendunia," ujar Terawan, di Solo, Jumat, 3 Juli 2020.
Terawan berharap pengobatan tradisional di rumah sakit dapat dijadikan sebagai
medical tourism. Bukan tidak mungkin, kata dia, pengobatan tradisional ikut berkontribusi menemukan antivirus korona baru atau covid-19.
"Di sinilah kita ingin memodernisasi pengobatan tradisional, menjadikannya tempat pelayanan dan pengembangan riset, serta teknologi," bebernya.
Baca juga:
6 Warga Ogan Ilir Kedapatan Beli Surat Bebas Covid-19
Lebih lanjut, menurut Terawan, penempatan rumah sakit pengobatan tradisional di RSUD Bung Karno Solo, akan memudahkan pasokan obat tradisional masuk ke rumah sakit. Pasalnya, RSUD Bung Karno masih memiliki lahan cukup luas untuk dijadikan tempat budi daya tanaman herbal.
Sementara itu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memastikan keberadaan fasilitas kesehatan pengobatan tradisional tak akan menggeser kedudukan rumah sakit modern. Sebaliknya, pengobatan tradisional akan mendukung rumah sakit modern.
"Saya bukan dokter, tapi saya yakin kalau RS ini berkembang, usia orang Indonesia bisa lebih panjang lagi. Karena tidak ada lagi hemodialisis, artinya semakin minim ginjal rusak karena obat kimia," kata dia.
Di sisi lain, Rudy menegaskan fasilitas kesehatan pengobatan tradisional yang akan direalisasikan tersebut bukan rumah sakit percontohan. Pemkot Solo menginisiasi dan realisasinya akan didukung Kementerian Kesehatan mulai dari SDM hingga pendampingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)