Bojonegoro: Dua tahun menjadi Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto, mengaku kerap tak pernah dilibatkan oleh rekannya Bupati Anna Muawanah dalam pengambilan keputusan. Terakhir, mutasi 84 ASN di Pemkab Bojonegoro, tak melibatkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) di mana Budi Irawan juga sebagai anggota Baperjakat.
Budi mengaku pernah disodori berkas mutasi pejabat, namun berkas itu ditolak Budi lantaran tidak pernah tahu pembahasan sebelum mutasi akan dilaksanakan. Namun meskipun dirinya menolak tanda tangan mutasi tetap dilaksanakan.
"Wewenang saya seolah olah diserobot dan saya selalu tidak diajak berbicara soal kebijakan yang ada oleh Bupati apalagi soal mutasi," Kata Budi Kamis, 30 April 2020.
Wawan, Panggilan Akrab Budi Irawanto ini menyayangkan sikap Bupati Anna Muawanah yang jarang melibatkan dirinya dalam proses pengambilan kebijakan. Dia mencontohkan sebanyak delapan kali terjadi mutasi di lingkungan Pemkab Bojonegoro, namun dirinya tidak pernah mengetahui prosesnya.
"Makanya juga patut kita sayangkan juga adanya mutasi jabatan namun seolah tidak teratur atau tertata jelas, contoh seperti Ada Kabid yang golongannya III C dan Kasinya justru lebih tinggi yaitu IV A, ini kan fatal dan bagaimana dalam proses sebelum pelantikkan," ungkap Wawan.
Terakhir kata Wawan, ia tak dilibatkan mutasi 84 ASN. Dia sama sekali juga tidak mengetahuinya. "Bahkan ada pejabat yang masih menduduki jabatannya namun sudah ada penggantinya, ini kan aneh," kata Wawan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan mutasi sudah sesuai adiminstrasi. Pihaknya akan segera mengecek jika ada jabatan pemimpin yang pangkatnya lebih rendah dan stafnya lebih tinggi.
"Kita akan cek jika memang ada jabatan pemimpin yang pangkatnya lebih rendah," Jelas Nurul Azizah.
Bojonegoro: Dua tahun menjadi Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto, mengaku kerap tak pernah dilibatkan oleh rekannya Bupati Anna Muawanah dalam pengambilan keputusan. Terakhir, mutasi 84 ASN di Pemkab Bojonegoro, tak melibatkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) di mana Budi Irawan juga sebagai anggota Baperjakat.
Budi mengaku pernah disodori berkas mutasi pejabat, namun berkas itu ditolak Budi lantaran tidak pernah tahu pembahasan sebelum mutasi akan dilaksanakan. Namun meskipun dirinya menolak tanda tangan mutasi tetap dilaksanakan.
"Wewenang saya seolah olah diserobot dan saya selalu tidak diajak berbicara soal kebijakan yang ada oleh Bupati apalagi soal mutasi," Kata Budi Kamis, 30 April 2020.
Wawan, Panggilan Akrab Budi Irawanto ini menyayangkan sikap Bupati Anna Muawanah yang jarang melibatkan dirinya dalam proses pengambilan kebijakan. Dia mencontohkan sebanyak delapan kali terjadi mutasi di lingkungan Pemkab Bojonegoro, namun dirinya tidak pernah mengetahui prosesnya.
"Makanya juga patut kita sayangkan juga adanya mutasi jabatan namun seolah tidak teratur atau tertata jelas, contoh seperti Ada Kabid yang golongannya III C dan Kasinya justru lebih tinggi yaitu IV A, ini kan fatal dan bagaimana dalam proses sebelum pelantikkan," ungkap Wawan.
Terakhir kata Wawan, ia tak dilibatkan mutasi 84 ASN. Dia sama sekali juga tidak mengetahuinya. "Bahkan ada pejabat yang masih menduduki jabatannya namun sudah ada penggantinya, ini kan aneh," kata Wawan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan mutasi sudah sesuai adiminstrasi. Pihaknya akan segera mengecek jika ada jabatan pemimpin yang pangkatnya lebih rendah dan stafnya lebih tinggi.
"Kita akan cek jika memang ada jabatan pemimpin yang pangkatnya lebih rendah," Jelas Nurul Azizah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)